Horornya Lava Gunung Kilauea Hawaii, 'Lahap' Mobil hingga Rumah

Selasa, 08 Mei 2018 - 14:11 WIB
Horornya Lava Gunung Kilauea Hawaii, Lahap Mobil hingga Rumah
Horornya Lava Gunung Kilauea Hawaii, 'Lahap' Mobil hingga Rumah
A A A
PAHOA - Letusan dahsyat gunung berapi Kilauea di Hawaii terlihat seperti air mancur lava setinggi lebih dari 100 kaki. Yang mengerikan, aliran lava itu telah "melahap" lebih dari dua lusin rumah dan sejumlah mobil di jalan.

Sejak erupasi 5 Mei 2018 lalu, pemandangan dari letusan gunung berapi tersebut direkam para warga di Pahoa, Hawaii. Tiang-tiang telepon yang dihampiri lava terlihat menyala seperti korek api.

Dua lusin rumah yang hancur "dilahap" lava ganas gunung tersebut berada di sekitar lingkungan Leilani Estates di Big Island.

Dengan helikopter, kehancuran di sekitar gunung terlihat dengan jelas. Tidak ada petugas pemadam kebakaran di sana, karena tidak ada yang bisa mereka lakukan.

Kondisi itu diperparah dengan munculnya gas sulfur dioksida beracun dan ratusan gempa bumi masih mengguncang wilayah di sekitar gunung.

Gunung berapi Kilauea telah berada dalam keadaan erupsi konstan sejak tahun 1983. Letusan terbaru sebagian disebabkan oleh runtuhnya kawah yang dipenuhi dengan lava.

Ketika kawah tersebut runtuh, lava leluasa bergerak di sepanjang terowongan seperti terowongan di bawah tanah yang disebut tabung lava, di mana tekanan yang dibangun membentuk retakan yang meledak, memuntahkan lava ratusan kaki ke udara.

Dalam dua hari berturut-turut sejak erupsi, para pejabat daerah mengizinkan beberapa dari 1.700 orang yang dievakuasi kembali ke lingkungan perumahan untuk mengambil barang-barang yang penting. Menurut pejabat, para warga tahu kapan mereka harus pergi.

Kelena Kealoha, warga Amerika Serikat (AS) yang melarikan diri dari kebakaran hutan di California untuk membangun rumah impiannya di Big Island, Hawaii, sekarang melihat langsung aliran lava yang hanya berjarak beberapa meter.

"Saya akan membesarkan anak perempuan saya di sini, tetapi tampaknya itu tidak akan menjadi skenario yang kami harapkan," kata Kealoha.

"Saya tidak pernah mengalami lava memakan semua harta saya sebelumnya. Saya rasa itu semacam emosi yang campur aduk," ujarnya, seperti dikutip CBS News, Selasa (8/5/2018).

Amber Makuakane, seorang ibu di wilayah tersebut telah kehilangan rumah. Dia kini tidak tahu bagaimana cara memberitahu putranya yang berusia 4 tahun bahwa rumahnya hilang diterjang lava.

"Saya harus memikirkannya," katanya dengan mata berkaca-kaca. "Putra saya bertanya, 'Bu, bisakah kita pulang?'," ujarnya.

Para ilmuwan tidak memiliki prediksi nyata kapan atau di mana lava akan mengalir, serta kapan akan berakhir.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3994 seconds (0.1#10.140)