5 Fakta Tren Sekolah Malam di China, dari Melampiaskan Hobi hingga Mencari Teman Baru

Minggu, 21 Januari 2024 - 18:40 WIB
loading...
A A A
Terinspirasi oleh kesuksesan yang dicapai di Shanghai, sekolah malam dengan cepat bermunculan di kota-kota China lainnya. Berdasarkan survei dan kuesioner, komite Liga Pemuda Komunis China kotamadya Wuhan telah meluncurkan 15 sekolah malam sejak November lalu, semuanya bebas biaya sekolah.

Banyak sekolah malam menggunakan fasilitas umum dan komunal yang tidak digunakan pada malam hari, dan mereka mengundang guru dari perguruan tinggi setempat untuk memastikan kualitasnya, sekaligus menjaga biaya tetap rendah.

“Sekolah malam kami semuanya berlokasi di fasilitas umum, seperti Istana Pemuda Wuhan, pusat layanan komunitas perumahan dan pusat layanan pemuda, jadi kami tidak perlu membayar sewa,” kata Wei Chao, pejabat Liga Pemuda Komunis di Wuhan .

3. Belajar di Tengah Kesibukan

5 Fakta Tren Sekolah Malam di China, dari Melampiaskan Hobi hingga Mencari Teman Baru

Foto/Xinhua

Di Linyi di provinsi timur Shandong, perpustakaan kota baru-baru ini membuka kelas malam pembuatan tembikar pertamanya, dan menarik banyak pelamar. Ruang kelas seringkali sangat padat sehingga anggota staf perlu meminjam meja dari ruangan lain untuk menampung semua siswa.

“Banyak siswa kami adalah orang dewasa muda berusia sekitar 30 tahun, yang menghadapi banyak tekanan di tempat kerja dan membutuhkan pengalaman baru untuk mencerahkan dunia spiritual mereka,” kata Yue Mengyu, wakil kurator perpustakaan, dilansir Xinhua.

“Saya merasa rileks saat fokus pada kerajinan tangan ini, dan hal ini melegakan pikiran saya dari kesibukan pekerjaan,” kata Gao Yang, warga Jinan, ibu kota Shandong, berusia 35 tahun. Dia mendaftar di sekolah malam belajar membuat barang-barang dekoratif menggunakan kertas timah yang dilelehkan, sebuah warisan budaya takbenda.

Selain menawarkan relaksasi sepulang kerja, banyak sekolah malam tampaknya memanfaatkan persimpangan yang menjanjikan di mana pendidikan, hiburan, dan kehidupan sosial bertemu.

4. Mencari Teman Baru

Bagi Wang Hehe, seorang remaja berusia 27 tahun yang sedang menjalani gap year, sekolah malamnya di Wuhan adalah tempat untuk mencari teman baru. “Karena saya tidak bekerja atau belajar, saya menghabiskan sebagian besar waktu saya sendirian. Di sini saya merasa terhubung, dan mengobrol dengan orang-orang yang memiliki hobi serupa terbukti sangat menyenangkan,” ujarnya.

Beberapa pelajar ingin meningkatkan keterampilan kerja mereka dengan memanfaatkan guru-guru yang kompeten di lembaga tersebut. Yang Chaowen, seorang barista berusia 22 tahun di Wuhan, tiba di kursus kopi latte setengah jam lebih awal, berharap mendapatkan bimbingan tatap muka.

“Gurunya terkenal di industri kami, jadi saya berharap mendapatkan pengajaran pribadinya sebelum kelas dimulai,” katanya.

5. Orang Dewa Butuh Memperkaya Pengetahuan

5 Fakta Tren Sekolah Malam di China, dari Melampiaskan Hobi hingga Mencari Teman Baru

Foto/Xinhua

Wang Zhongwu, seorang profesor sosiologi di Universitas Shandong, mengatakan pendidikan di China dulunya berfokus pada anak-anak dan orang tua, sehingga membuat pekerja dewasa muda hanya memiliki sedikit pilihan untuk belajar mandiri. “Keinginan tak terpuaskan dari generasi muda untuk mengembangkan diri dan memperkaya kehidupan budaya merekalah yang memicu demam sekolah malam,” katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1220 seconds (0.1#10.140)