13 Kelompok Pejuang Sunni di Penjuru Dunia, Ada yang Sedang Berperang

Jum'at, 19 Januari 2024 - 19:01 WIB
loading...
13 Kelompok Pejuang...
Anggota Front Nusra Al Qaeda membawa senjata mereka saat berjalan di dekat desa al-Zahra, utara kota Aleppo, 25 November 2014. Foto/REUTERS/Hosam Katan
A A A
DAMASKUS - Kelompok-kelompok pejuang Sunni muncul di berbagai wilayah, dan mereka dapat memiliki tujuan dan ideologi yang bervariasi.

Di berbagai konflik di dunia Islam, kelompok-kelompok pejuang Sunni sering kali muncul sebagai reaksi terhadap ketidakpuasan terhadap pemerintahan, penjajahan, ketidaksetaraan, atau masalah etnis dan agama.

Beberapa kelompok ini mungkin terlibat dalam konflik bersenjata, sedangkan yang lain mungkin terlibat dalam perjuangan politik atau kegiatan sosial.

Berikut adalah beberapa kelompok pejuang Sunni yang muncul dalam beberapa konflik terkini:

1. Taliban (Afghanistan)


Taliban adalah kelompok pejuang Islam Sunni yang muncul di Afghanistan pada awal 1990-an. Mereka menganut ideologi Islam konservatif yang dipandu interpretasi mereka terhadap hukum Islam.

Taliban telah terlibat dalam konflik berkepanjangan di Afghanistan, dan mereka memperoleh penguatan kembali setelah kejatuhan rezim mereka pada tahun 2001.

Mereka telah terlibat dalam serangkaian serangan terhadap pasukan pemerintah dan sekutu asing.

Kini Taliban kembali memegang pemerintahan di Afghanistan setelah pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) pergi dari negara itu.

2. Negara Islam atau ISIS (Irak dan Suriah)


Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah kelompok ekstremis Sunni yang mendukung pendirian negara Islam berdasarkan interpretasi radikal Islam.

Mereka melibatkan diri dalam praktik-praktik kekerasan dan terorisme. ISIS mencapai ketenaran dunia pada pertengahan 2014 ketika mereka merebut sejumlah wilayah di Irak dan Suriah.

Meskipun telah mengalami kemunduran signifikan, kelompok ini masih aktif dan terlibat dalam serangan di sejumlah wilayah.

3. Boko Haram (Nigeria)


Boko Haram adalah kelompok yang beroperasi di Nigeria dan negara-negara sekitarnya. Mereka menentang pendidikan Barat dan menganut ideologi radikal.

Boko Haram telah terlibat dalam konflik di Nigeria yang telah menyebabkan ribuan kematian dan pengungsi.

Mereka sering kali melancarkan serangan terhadap penduduk sipil, termasuk serangan terhadap sekolah dan permukiman.

4. Al-Qaeda (Global)


Al-Qaeda adalah kelompok yang menganut ideologi radikal dan bertujuan mendirikan negara Islam berdasarkan interpretasi mereka terhadap Islam.

Al-Qaeda terlibat dalam serangkaian serangan teroris di seluruh dunia, termasuk serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Meskipun mereka telah mengalami penurunan, kelompok ini masih dianggap sebagai ancaman global.

5. Al-Nusra Front atau Hayat Tahrir al-Sham (Suriah)


Sebelumnya dikenal sebagai Al-Nusra Front, kelompok ini adalah cabang Al-Qaeda di Suriah. Setelah beberapa kali mengubah namanya, kelompok ini saat ini dikenal sebagai Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Terlibat dalam konflik di Suriah, HTS berperang melawan pasukan pemerintah Suriah dan faksi-faksi oposisi lainnya.

Kelompok ini memiliki keterkaitan dengan Al-Qaeda meskipun telah mencoba melepaskan diri dari label Al-Qaeda.

6. Al-Shabaab (Somalia)


Al-Shabaab adalah kelompok yang beroperasi di Somalia dan wilayah sekitarnya. Kelompok ini menganut ideologi radikal.

Terlibat dalam konflik di Somalia, Al-Shabaab melancarkan serangan terhadap pasukan pemerintah, pasukan perdamaian Afrika, dan target sipil. Mereka juga terlibat dalam serangkaian serangan di Kenya.

7. Jaish-e-Mohammed atau JEM (Pakistan dan India)


Jaish-e-Mohammed adalah kelompok yang beroperasi di Pakistan dan terlibat dalam konflik di wilayah Kashmir.

JEM memiliki fokus utama pada konflik Kashmir antara India dan Pakistan. Mereka terlibat dalam serangan terhadap pasukan keamanan India dan sering kali menjadi fokus ketegangan antara kedua negara.

8. Ahrar al-Sham (Suriah)


Ahrar al-Sham adalah kelompok pejuang Sunni di Suriah dengan ideologi yang lebih moderat dibandingkan dengan beberapa kelompok lainnya.

Terlibat dalam konflik di Suriah, Ahrar al-Sham awalnya adalah bagian dari faksi-faksi oposisi yang berjuang melawan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Meskipun demikian, kelompok itu telah berada di sisi yang berbeda dalam beberapa konflik dengan kelompok lain, seperti HTS.

9. Hamas atau Hizbullah al-Mujahidin (Palestina)


Hamas adalah kelompok Islam Sunni dengan ideologi yang mencakup tujuan pembentukan negara Palestina berdasarkan prinsip-prinsip Islam.

Terlibat dalam konflik melawan penjajahan Israel, Hamas memainkan peran sentral dalam perlawanan bersenjata dan juga memiliki sayap politik yang terlibat dalam pemerintahan Gaza.

Saat ini Hamas sedang berperang melawan Israel di Jalur Gaza. Israel telah membunuh lebih dari 24.000 warga Palestina dalam genosida di Gaza.

10. Gerakan Jihad Islam (Palestina)


Kelompok ini adalah organisasi pejuang Islam Sunni yang menganut pandangan ideologi Islam. Mereka berkomitmen pada perjuangan bersenjata melawan Israel.

Terlibat dalam perlawanan bersama dengan Hamas, Gerakan Jihad Islam aktif dalam serangan terhadap Israel dan ditakuti beberapa negara.

Gerakan Jihad Islam saat ini berperang bersama Hamas melawan pasukan penjajahan Israel di Jalur Gaza.

11. Free Syrian Army (FSA) Suriah


FSA adalah aliansi kelompok-kelompok oposisi Suriah yang bertujuan menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad.

Mereka terdiri dari berbagai faksi dan ideologi, termasuk Sunni moderat dan nasionalis.

12. Jaysh al-Islam (Suriah)


Kelompok ini adalah faksi pejuang Suriah yang mengidentifikasi diri mereka sebagai Sunni dan memiliki orientasi Islam yang konservatif.

Terlibat dalam konflik Suriah, Jaysh al-Islam berjuang melawan rezim Assad dan kelompok-kelompok lain yang terlibat dalam perang saudara.

13. Ahrar al-Sham (Suriah)


Ahrar al-Sham adalah kelompok Islam Sunni yang berpartisipasi dalam konflik Suriah. Mereka memiliki orientasi Islam yang konservatif dan telah berkoalisi dengan kelompok-kelompok lain dalam konflik tersebut.

Baca juga: Inggris Larang Hizbut Tahrir, akan Dimasukkan Kelompok Teroris
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
Hamas Berharap Paus...
Hamas Berharap Paus Leo XIV Perkuat Dukungan pada Mereka yang Tertindas
2 Tentara Israel Tewas...
2 Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Sengit Melawan Hamas
Brigade Al-Qassam Luncurkan...
Brigade Al-Qassam Luncurkan Operasi Gerbang Neraka di Rafah, Ungkap Zona Pembantaian
Abbas akan Kunjungi...
Abbas akan Kunjungi Lebanon untuk Lucuti Senjata Faksi-faksi Perlawanan Palestina
Gawat, Zionis Israel...
Gawat, Zionis Israel Ingin Rebut Total Jalur Gaza!
30 WNI Terindikasi Gunakan...
30 WNI Terindikasi Gunakan Visa Ziarah untuk Berhaji
UNICEF Kritik Rencana...
UNICEF Kritik Rencana Bantuan Israel dan AS: Bisa Tingkatkan Penderitaan Anak-Anak Gaza
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
368 Ribu Kendaraan Tinggalkan...
368 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek pada Libur Panjang Waisak 2025
Hasil Liga Futsal Profesional...
Hasil Liga Futsal Profesional 2025: Cosmo JNE Jakarta Pesta 5-0 ke Gawang Kuda Laut Nusantara
Aplikasi Belas Kasih...
Aplikasi Belas Kasih Diluncurkan di Bogor, Mudahkan Masyarakat Berdonasi
Berita Terkini
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Benazir Bhutto Sunni...
Benazir Bhutto Sunni atau Syiah? Ini Jawabannya
Rayakan Kemenangan,...
Rayakan Kemenangan, Rakyat Pakistan Turun ke Jalan
Pakar Ini Ungkap Banyak...
Pakar Ini Ungkap Banyak Kejutan Pakistan yang Mengecoh Militer India
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Infografis
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved