Saudi Kepada Qatar: Kirim Tentara ke Suriah atau Ditinggal AS
A
A
A
RIYADH - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Jubeir menyatakan, Qatar tidak memiliki pilihan selain memgirimkan tentara ke Suriah atau mereka akan kehilangan perlindungan dari Amerika Serikat (AS).
"Qatar harus mengirim pasukan militernya (ke Suriah), sebelum presiden AS membatalkan perlindungan AS terhadap Qatar, yang terdiri dari kehadiran pangkalan militer AS di wilayahnya," kata Jubeir dalam sebuah pernyataan.
"Jika AS menarik sekitar 10 ribu tentara yang saat ini ditempatkan di pangkalan udara Al-Udeid ddi ekat Doha, pemerintah Qatar akan runtuh dalam waktu kurang dari seminggu," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (25/4).
Pernyataan Jubeir ini sendiri merupakan respon atas pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden AS, Donald Trump.
Dalam konferensi pers dengan Presiden Prancis, Emanuel Macron, Trump secara implisit menunjuk satu negara yang menurutnya harus mengambil peran AS di Suriah. Jika negara tersebut tidak melakukannya, maka AS akan menarik diri dari negara yang bersangkutan.
Sejumlah pihak menduga AS merujuk kepada Qatar. Salah satu alasanya adalah, Qatar adalah negara dimana terdapat pangkalan terbesar AS yang berada di kawasan tersebut, yakni pangkalan militer al-Udeid.
"Negara yang berada di daerah itu, beberapa di antaranya sangat kaya yang harus mengambil tongkat di Suriah setelah AS menarik diri. Mereka tidak akan bertahan lebih dari seminggu tanpa dukungan AS. Kami melindungi mereka," ungkap Trump.
"Qatar harus mengirim pasukan militernya (ke Suriah), sebelum presiden AS membatalkan perlindungan AS terhadap Qatar, yang terdiri dari kehadiran pangkalan militer AS di wilayahnya," kata Jubeir dalam sebuah pernyataan.
"Jika AS menarik sekitar 10 ribu tentara yang saat ini ditempatkan di pangkalan udara Al-Udeid ddi ekat Doha, pemerintah Qatar akan runtuh dalam waktu kurang dari seminggu," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (25/4).
Pernyataan Jubeir ini sendiri merupakan respon atas pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden AS, Donald Trump.
Dalam konferensi pers dengan Presiden Prancis, Emanuel Macron, Trump secara implisit menunjuk satu negara yang menurutnya harus mengambil peran AS di Suriah. Jika negara tersebut tidak melakukannya, maka AS akan menarik diri dari negara yang bersangkutan.
Sejumlah pihak menduga AS merujuk kepada Qatar. Salah satu alasanya adalah, Qatar adalah negara dimana terdapat pangkalan terbesar AS yang berada di kawasan tersebut, yakni pangkalan militer al-Udeid.
"Negara yang berada di daerah itu, beberapa di antaranya sangat kaya yang harus mengambil tongkat di Suriah setelah AS menarik diri. Mereka tidak akan bertahan lebih dari seminggu tanpa dukungan AS. Kami melindungi mereka," ungkap Trump.
(esn)