Sebuah Van Tabraki Banyak Orang di Toronto, 9 Tewas, 16 Luka

Selasa, 24 April 2018 - 07:11 WIB
Sebuah Van Tabraki Banyak Orang di Toronto, 9 Tewas, 16 Luka
Sebuah Van Tabraki Banyak Orang di Toronto, 9 Tewas, 16 Luka
A A A
TORONTO - Seorang pengemudi van Ryder menabraki kerumunan orang di sepanjang trotoar di Toronto, Kanada. Sebanyak sembilan orang tewas dan 16 lainnya terluka.

Serangan mobil ini terjadi pada Senin sore waktu setempat. Para pejabat menolak menjawab pertanyaan tentang memotivasi pengemudi yang menabraki banyak orang. Namun, tindakan sopir tersebut dianggap disengaja.

Sopir yang melakukan serangan itu kini ditahan polisi. Seorang saksi mata menggambarkan sopir tersebut sengaja menabraki kerumunan massa karena terus melaju hingga sekitar 1 mil (1,6km) meski telah banyak korban berjatuhan.

"Ini akan menjadi investigasi panjang," kata Wakil Kepala Kepolisian Toronto Peter Yuen dalam konferensi pers, yang dikutip Reuters, Selasa (24/4/2018).

Seorang saksi dari Reuters melihat setidaknya dua jasad ditutupi terpal di lokasi kejadian. Pihak rumah sakit di Sunnybrook Health Services Centre mengatakan, lima orang tetap dalam kondisi kritis.

Menteri Keamanan Publik Kanada, Ralph Goodale, menolak berkomentar tentang kemungkinan motivasi serangan van tersebut.

"Penyelidikan berada pada tahap di mana tidak ada informasi lebih lanjut yang dapat dikonfirmasi pada saat ini," kata Goodale pada konferensi pers. "Polisi sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menentukan apa yang terjadi dan mengapa itu terjadi, serta motivasi yang terlibat," ujarnya.

Juru bicara Ryder System Inc, Claudia Panfil, membenarkan bahwa salah satu kendaraan sewaan perusahaan telah terlibat dalam serangan tersebut. Menurutnya, perusahaan tetap bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengungkap kasus ini.

Serangan dengan mobil terhadap kerumunan orang bukan sekali ini terjadi. Serangan serupa kerap melanda Amerika Serikat dan Eropa, termasuk serangan pada 31 Oktober 2017 di New York yang menewaskan delapan orang.

Kelompok militan Islamic State atau ISIS telah menyerukan kepada para pendukungnya untuk menggunakan kendaraan guna melakukan serangan.

Insiden di Toronto ini merupakan salah satu yang paling kejam dalam sejarah Kanada baru-baru ini. Pada bulan lalu, seorang mantan mahasiswa di Kanada mengaku bersalah atas pembunuhan enam pria yang salat di sebuah masjid Kota Quebec pada Januari 2017.

Pada bulan September, seorang pengungsi Somalia didakwa atas tuduhan percobaan pembunuhan setelah menabrak empat pejalan kaki dengan mobil dan menikam seorang polisi di luar stadion olahraga di Edmonton, Alberta.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata John Flengas, pengawas di layanan paramedis kota. "Kami belum pernah melihat yang seperti ini di kota Toronto."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3795 seconds (0.1#10.140)