Netanyahu: Susul AS, 6 Negara akan Pindahkan Kedutaannya ke Yerusalem

TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa setidaknya enam negara sedang mempertimbangkan untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Pertimbangan itu menyusul Amerika Serikat (AS) yang akan melakukannya pada 14 Mei 2018.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada bulan Desember 2017 bahwa AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Pengumuman sepihak Trump ini membuat marah Palestina dan negara-negara Arab termasuk sekutu Washington.

"Untuk mempromosikan perdamaian...pindahkan kedutaan Anda di sini," kata Netanyahu kepada para diplomat asing di sebuah resepsi di Yerusalem untuk merayakan ulang tahun ke-70 berdirinya negara tersebut.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Guatemala yang memutuskan untuk memindahkan kedutaannya segera setelah AS mengumumkan akan memindahkan kedutaannya. Netanyahu tidak menyebutkan enam negara yang akan menyusul AS dan Guatemalam untuk memindahkan kantor kedutaannya di Israel.

"Saya senang mengatakan bahwa setidaknya ada setengah lusin negara yang saat ini berbicara serius kepada kami tentang rencana memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem," kata Netanyahu, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/4/2018).

"Sepuluh kedutaan besar pertama yang pindah ke Yerusalem akan menerima perlakuan istimewa," ujar pemimpin Israel itu tanpa menjelaskan perlakukan istimewa yang dia maksud.

Sementara itu, seorang pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan bahwa kedutaannya akan berlokasi di sebuah situs di Yerusalem yang sekarang menjadi tempat konsuler AS. Untuk membangun kantor kedutaan secara permanen membutuhkan waktu beberapa tahun.

Sebagian besar negara tidak mengakui kedaulatan Israel atau pun Palestina di Yerusalem, kota suci yang jadi sengketa. Kebanyakan negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel menempatkan kantor kedutaannya di Tel Aviv.