Tim Keamanan PBB Ditembaki di Douma saat Lakukan Inspeksi
A
A
A
DEN HAAG - Direktur Jenderal Organisasi Pelarangan Senjata Kimia atau OPCW, Ahmet Uzumcu menyatakan, tim keamanan PBB ditembaki saat memasuki kota Douma, Suriah. Hal ini memaksa tim keamanan PBB mundur dari kota tersebut.
Tim keamanan PBB datang ke Douma untuk melakukan inspeksi keamanan, guna menentukan apakan wilayah tersebut sudah cukup aman untuk dimasuki peneliti OPCW, yang akan melakukan penyelidikan atas serangan senjata kimia di kota tersebut.
"Tim PBB dilaporkan telah tiba di kota untuk melihat apakah itu cukup aman untuk mulai menyelidiki dugaan serangan kimia oleh pemerintah Suriah. Ketika mereka ditembaki, mereka memutuskan untuk mundur dari kota," kata Uzumcu, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (18/4).
Belum jelas siapa yang menembaki tim keamanan PBB tersebut. Sejauh ini, baik dari pemerintah Suriah, ataupun dari pihak pemberontak belum angkat bicara mengenai penembakan tersebut.
Dengan adanya aksi penembakan ini membuat upaya untuk menyelidiki serangan senjata kimia kembali terhambat. Sebelumnya, negara-negara Barat khawatir semakin lama tim OPCW memasuki Douma, maka semakin sedikit bukti yang tersedia mengenai serangan tersebut.
Tim keamanan PBB datang ke Douma untuk melakukan inspeksi keamanan, guna menentukan apakan wilayah tersebut sudah cukup aman untuk dimasuki peneliti OPCW, yang akan melakukan penyelidikan atas serangan senjata kimia di kota tersebut.
"Tim PBB dilaporkan telah tiba di kota untuk melihat apakah itu cukup aman untuk mulai menyelidiki dugaan serangan kimia oleh pemerintah Suriah. Ketika mereka ditembaki, mereka memutuskan untuk mundur dari kota," kata Uzumcu, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (18/4).
Belum jelas siapa yang menembaki tim keamanan PBB tersebut. Sejauh ini, baik dari pemerintah Suriah, ataupun dari pihak pemberontak belum angkat bicara mengenai penembakan tersebut.
Dengan adanya aksi penembakan ini membuat upaya untuk menyelidiki serangan senjata kimia kembali terhambat. Sebelumnya, negara-negara Barat khawatir semakin lama tim OPCW memasuki Douma, maka semakin sedikit bukti yang tersedia mengenai serangan tersebut.
(esn)