Dituduh Hendak Bunuh Eks Mata-mata Saudi, Putra Mahkota MBS Dipanggil Pengadilan AS

Selasa, 11 Agustus 2020 - 13:26 WIB
loading...
Dituduh Hendak Bunuh...
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Pengadilan Amerika Serikat (AS) mengeluarkan surat pemanggilan untuk Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS) . Pemanggilan ini terkait gugatan mantan agen intelijen Saudi, Dr Saad Aljabri , yang mengaku jadi target pembunuhan yang gagal.

Dokumen pemanggilan untuk calon raja Saudi itu dikeluarkan Pengadilan Distrik Amerika Serikat (AS) untuk Distrik Columbia pada hari Jumat, sehari Aljabri mengajukan gugatan. Dalam gugatannya, Aljabri menuduh Pangeran Mohammad bin Salman mengirim tim pembunuh bayaran ke Kanada untuk mencoba membunuhnya.

Panggilan pengadilan adalah pemberitahuan resmi dari gugatan, yang diberikan kepada orang yang digugat atau dituntut.

Aljabri, yang tinggal di Kanada, dilaporkan di bawah perlindungan yang ditingkatkan oleh polisi dan penjaga keamanan swasta. Dia mengklaim bahwa kedekatannya dengan komunitas intelijen AS dan pengetahuan mendalam tentang kegiatan pangeran telah menjadikannya salah satu target utama putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud tersebut. (Baca: MBS Dituduh Rencanakan Pembunuhan terhadap Pejabat Senior Saudi yang Diasingkan )

"Beberapa tempat menyimpan informasi yang lebih sensitif, memalukan dan memberatkan tentang tergugat bin-Salman daripada pikiran dan ingatan Dr Saad—kecuali mungkin rekaman yang dibuat oleh Dr Saad untuk mengantisipasi pembunuhannya," bunyi gugatan tersebut, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (11/8/2020).

Arab Saudi pernah mengeluarkan pemberitahuan merah (red notice) kepada Interpol untuk membawa Aljabri pulang. Namun, Interpol menolaknya karena bersifar politis. Riyadh lantas mendesak negara-negara lain untuk mengirim Aljabri kembali ke Kerajaan Arab Saudi, dengan menuduh mantan perwira senior intelijen itu melakukan korupsi.

Selain Putra Mahkota MBS , panggilan pengadilan AS juga ditujukan kepada 12 orang lainnya. "Jika Anda gagal untuk menanggapi, penilaian secara default akan dimasukkan terhadap Anda untuk bantuan yang diminta dalam pengaduan," bunyi dokumen pemanggilan pengadilan.

Gugatan tersebut menegaskan bahwa MBS telah memerintahkan penahanan dua anak Aljabri, yang hilang dari rumah mereka di Riyadh pada pertengahan Maret. Kerabat Aljabri lainnya juga dilaporkan telah ditangkap."Semua dalam upaya untuk memancing Dr Saad kembali ke Arab Saudi untuk dibunuh," imbuh dokumen gugatan. (Baca juga: Mengenal Aljabri, Eks Mata-mata Saudi yang Diburu 50 Pembunuh Bayaran )

"MBS sekarang akan dengan penuh semangat melobi Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Michael Pompeo untuk mengeluarkan apa yang disebut surat kekebalan," kata Bruce Fein, mantan wakil jaksa agung AS, kepada Al Jazeera.

"Ini adalah ranah hukum yang agak aneh, tetapi meminta pengadilan untuk membatalkan kasus tersebut karena akan mengganggu hubungan luar negeri AS dan hubungan dengan kepala negara atau pejabat tinggi," ujarnya.

"Tapi itu berarti (pemilihan umum AS) November akan menjadi kritis bagi Arab Saudi. Saya dapat menjamin Anda sekarang bahwa Arab Saudi dan putra mahkota sedang berbicara dengan Pompeo dan Trump meminta mereka mengeluarkannya dari ini."

Ini tautan dokumen pemanggilan Pengadilan AS untuk Putra Mahkota MBS: https://assets.documentcloud.org/documents/7032374/ALJABRI-v-BIN-SALMAN-BIN-ABDULAZIZ-AL-SAUD-Dcdce.pdf
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Rekomendasi
KPK Umumkan 5 Tersangka...
KPK Umumkan 5 Tersangka Kasus Bank BJB, Salah Satunya Mantan Dirut
Profil Samuel Silalahi...
Profil Samuel Silalahi Pemain Keturunan Indonesia Berdarah Batak yang Dipanggil Timnas Norwegia U-21
Kemhan Bersama Yayasan...
Kemhan Bersama Yayasan Rabu Biru Beri Layanan Kesehatan Bagi Veteran dan Warakawuri
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
47 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
4 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
6 Alasan Ribuan Narapidana...
6 Alasan Ribuan Narapidana Masuk Islam di Penjara AS Setiap Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved