Jenderal Tertinggi Zionis Akui Pasukan Israel Rugi Besar dalam Perang Melawan Hamas
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Herzi Halevi mengakui bahwa pasukannya menderita kerugian besar dalam perang melawan Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya di Jalur Gaza.
Menurut jenderal tertinggi militer Zionis ini, pasukannya telah menyaksikan pertempuran baru dan dipaksa untuk mempelajari pelajaran tempur baru.
"Kami bertempur di wilayah yang kompleks, di atas tanah dan di bawah tanah, dengan musuh [kelompok perlawanan Palestina] yang telah mempersiapkan pertahanan sejak lama dengan cara yang terorganisir," kata Halevi dalam pertemuan dengan sejumlah tentara yang bertempur di Jalur Gaza.
“Ada warga dan banyak rumah, sehingga kawasan ini sangat rumit untuk direbut,” ujarnya, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (12/1/2024).
Mengacu pada ledakan di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah di mana enam tentara Israel tewas dan lainnya terluka pada hari Senin, Halevi berkata, “Itu adalah operasi yang sangat rumit.”
“Kami bertarung di ruang yang sangat rumit...kami melakukan hal-hal yang belum pernah kami lakukan sebelumnya. Segera setelah sesuatu yang buruk terjadi, dan sesuatu yang sangat buruk menimpa kami di sini, kami kehilangan cukup banyak orang dan banyak orang terluka. Satu-satunya hal yang tersisa bagi kami sebagai komandan—adalah belajar dari apa yang terjadi,” imbuh sang jenderal.
Mengisyaratkan kemungkinan terjadinya pertempuran di Lebanon, Halevi mengatakan: “Setelah apa yang Anda lakukan, tidak ada satu desa pun di Lebanon yang tidak dapat Anda masuki dan hancurkan. Kami akan menempatkan Anda di tempat yang tepat, Anda akan melakukan hal yang benar di sana, perang panjang di sisi lain, dan kami akan mendapatkan hasil yang baik.”
Pada Selasa malam, penyelidikan awal oleh militer Israel mengungkapkan bahwa sebuah peluru yang ditembakkan oleh tank Israel menyebabkan ledakan yang menewaskan tentara mereka sendiri di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah.
Menurut jenderal tertinggi militer Zionis ini, pasukannya telah menyaksikan pertempuran baru dan dipaksa untuk mempelajari pelajaran tempur baru.
"Kami bertempur di wilayah yang kompleks, di atas tanah dan di bawah tanah, dengan musuh [kelompok perlawanan Palestina] yang telah mempersiapkan pertahanan sejak lama dengan cara yang terorganisir," kata Halevi dalam pertemuan dengan sejumlah tentara yang bertempur di Jalur Gaza.
Baca Juga
“Ada warga dan banyak rumah, sehingga kawasan ini sangat rumit untuk direbut,” ujarnya, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (12/1/2024).
Mengacu pada ledakan di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah di mana enam tentara Israel tewas dan lainnya terluka pada hari Senin, Halevi berkata, “Itu adalah operasi yang sangat rumit.”
“Kami bertarung di ruang yang sangat rumit...kami melakukan hal-hal yang belum pernah kami lakukan sebelumnya. Segera setelah sesuatu yang buruk terjadi, dan sesuatu yang sangat buruk menimpa kami di sini, kami kehilangan cukup banyak orang dan banyak orang terluka. Satu-satunya hal yang tersisa bagi kami sebagai komandan—adalah belajar dari apa yang terjadi,” imbuh sang jenderal.
Mengisyaratkan kemungkinan terjadinya pertempuran di Lebanon, Halevi mengatakan: “Setelah apa yang Anda lakukan, tidak ada satu desa pun di Lebanon yang tidak dapat Anda masuki dan hancurkan. Kami akan menempatkan Anda di tempat yang tepat, Anda akan melakukan hal yang benar di sana, perang panjang di sisi lain, dan kami akan mendapatkan hasil yang baik.”
Pada Selasa malam, penyelidikan awal oleh militer Israel mengungkapkan bahwa sebuah peluru yang ditembakkan oleh tank Israel menyebabkan ledakan yang menewaskan tentara mereka sendiri di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah.
(mas)