China Tangkap Mata-Mata MI6, Diduga Balas Inggris dan Negara Barat
loading...
A
A
A
Mata-Mata China
Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (AS) pada Senin lalu mengatakan bahwa seorang anggota Angkatan Laut AS keturunan China-Amerika dijatuhi hukuman 27 bulan penjara dan diperintahkan membayar denda USD5.500 setelah mengaku bersalah pada Oktober lalu karena menerima suap untuk memberikan informasi militer sensitif kepada perwira intelijen China.
Inggris menuduh mata-mata China menargetkan pejabat di kementerian-kementerian utama, sementara China telah mengungkap beberapa kasus yang menuduh warga negara asing, termasuk warga Inggris dan Amerika Serikat, telah melakukan spionase.
September lalu, surat kabar The Times melaporkan bahwa badan intelijen Inggris menangkap peneliti parlemen Inggris Chris Cash karena dicurigai menjadi mata-mata untuk China. Cash memiliki hubungan dekat dengan Menteri Parlemen Alicia Kearns, ketua Komite Urusan Luar Negeri saat ini, dan Tom Tugendhat, mantan menteri pertahanan dan menteri keamanan.
Peneliti kebijakan lain yang bekerja di Parlemen Inggris, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya dalam sebuah wawancara dengan VoA karena mereka tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka mengenai masalah ini, mengatakan tingkat keamanan di parlemen telah berubah sejak Cash ditangkap.
"Dalam waktu sekitar satu bulan, mereka mengubah seluruh protokol keamanan mereka. Dan sekarang proses pengajuannya benar-benar berbeda," kata peneliti tersebut, seraya menambahkan bahwa masa keemasan hubungan Inggris-China telah berakhir.
Benedict Rogers, salah satu pendiri dan ketua kelompok hak asasi manusia (HAM) Hong Kong Watch yang berbasis di Inggris, mengatakan kepada VoA bahwa tuduhan yang dibuat oleh China tidak hanya memperburuk hubungan China-Inggris, tetapi juga berdampak signifikan terhadap warga negara asing dan perusahaan yang beroperasi di China.
"Apakah tuduhan China itu benar atau apakah ini merupakan pembalasan dendam dalam menanggapi tuduhan aktivitas spionase China di Westminster masih harus dilihat, namun bagaimana pun juga, insiden ini berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih berisiko dan berbahaya bagi negara-negara lain. Warga negara Inggris yang melakukan bisnis atau bepergian ke China," katanya.
David Moore, peneliti kebijakan di Parlemen Inggris, mengatakan Inggris tidak perlu takut akan pembalasan dari pemerintah China.
"Sudah waktunya kita perlu menindak spionase China, apakah itu mencoba menyusup ke institusi kita atau di jalan-jalan kita dengan kantor polisi China yang telah beroperasi di seluruh dunia Barat," katanya kepada VoA, merujuk pada dugaan tindakan kepolisian yang dilakukan pasukan keamanan China di negara asing, termasuk Amerika Serikat.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(mas)