Profil Gabriel Attal, PM Baru Prancis yang Masih Berusia 34 Tahun
loading...
A
A
A
PARIS - Gabriel Attal yang masih berusia 34 tahun ditunjuk oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menjadi Perdana Menteri. Membuatnya sebagai PM termuda yang pernah menjabat sepanjang sejarah pemerintahan Negeri Eiffel.
Menurut Reuters, Attal berjanji akan berani dan bertindak cepat untuk membantu kelas menengah mengatasi meningkatnya biaya hidup. Mengingat saat ini ketidakpuasan publik yang meluas atas melonjaknya biaya hidup dan reformasi pensiun yang diperebutkan tahun lalu telah berdampak serius pada penilaian terhadap Macron.
Namun di sisi lain, ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi Attal. Dirinya yang awalnya hanya rekrutan pengalaman kerja di kementerian kesehatan menjadi pejabat negara tertinggi kedua di Prancis.
Tidak hanya jadi yang termuda, Attal juga merupakan pemimpin pemerintahan gay pertama di Perancis menurut The Guardians. Pada tahun-tahun awal masa kepresidenan Emmanuel Macron, Attal adalah salah satu dari sekelompok pemuda terpelajar.
Foto/Reuters
Gabriel Attal merupakan putra dari Yves Attal, seorang pengacara dan produser film keturunan Yahudi Tunisia yang meninggal pada tahun 2015, dan Marie de Couriss, yang merupakan keturunan Kristen Ortodoks dari Odessa. Attal dibesarkan di Paris bersama ketiga adik perempuannya.
Attal telah menyelesaikan pendidikan di École Alsacienne, sekolah swasta pilihan bagi orang tua terkemuka di bidang politik dan seni di Paris. Setelah itu, dia melanjutkan pendidikannya ke Universitas Sciences Po yang bergengsi hingga memperoleh gelar master dalam bidang hubungan masyarakat.
Ketergabungan Attal di dunia politik dimulai pada tahun 2006. Ketika dia bergabung dengan partai Sosialis dan mendukung Partai Sosialis.
Ketika masih berusia 23 tahun, Attal berhasil masuk ke panggung politik dengan bekerja di bawah Menteri Kesehatan Marisol Touraine.
Kemudian di tahun 2016, dia meninggalkan partai Sosialis untuk bergabung dengan partai politik sentris Macron yang baru lahir, En Marche, yang kemudian menjadi La RĂ©publique En Marche (LREM).
Menurut Reuters, Attal berjanji akan berani dan bertindak cepat untuk membantu kelas menengah mengatasi meningkatnya biaya hidup. Mengingat saat ini ketidakpuasan publik yang meluas atas melonjaknya biaya hidup dan reformasi pensiun yang diperebutkan tahun lalu telah berdampak serius pada penilaian terhadap Macron.
Namun di sisi lain, ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi Attal. Dirinya yang awalnya hanya rekrutan pengalaman kerja di kementerian kesehatan menjadi pejabat negara tertinggi kedua di Prancis.
Tidak hanya jadi yang termuda, Attal juga merupakan pemimpin pemerintahan gay pertama di Perancis menurut The Guardians. Pada tahun-tahun awal masa kepresidenan Emmanuel Macron, Attal adalah salah satu dari sekelompok pemuda terpelajar.
Profil Gabriel Attal
Foto/Reuters
Gabriel Attal merupakan putra dari Yves Attal, seorang pengacara dan produser film keturunan Yahudi Tunisia yang meninggal pada tahun 2015, dan Marie de Couriss, yang merupakan keturunan Kristen Ortodoks dari Odessa. Attal dibesarkan di Paris bersama ketiga adik perempuannya.
Attal telah menyelesaikan pendidikan di École Alsacienne, sekolah swasta pilihan bagi orang tua terkemuka di bidang politik dan seni di Paris. Setelah itu, dia melanjutkan pendidikannya ke Universitas Sciences Po yang bergengsi hingga memperoleh gelar master dalam bidang hubungan masyarakat.
Ketergabungan Attal di dunia politik dimulai pada tahun 2006. Ketika dia bergabung dengan partai Sosialis dan mendukung Partai Sosialis.
Ketika masih berusia 23 tahun, Attal berhasil masuk ke panggung politik dengan bekerja di bawah Menteri Kesehatan Marisol Touraine.
Kemudian di tahun 2016, dia meninggalkan partai Sosialis untuk bergabung dengan partai politik sentris Macron yang baru lahir, En Marche, yang kemudian menjadi La RĂ©publique En Marche (LREM).