Horor di New York City, 50 Mayat Membusuk di 4 Truk Tanpa Pendingin

Kamis, 30 April 2020 - 17:54 WIB
loading...
Horor di New York City, 50 Mayat Membusuk di 4 Truk Tanpa Pendingin
Para petugas polisi New York, Amerika Serikat, mendatangi truk-truk tempat puluhan mayat ditemukan di dalamnya dalam kondisi membusuk, Rabu (29/4/2020). Foto/REUTERS/Lucas Jackson
A A A
NEW YORK CITY - Sekitar 50 mayat yang sudah membusuk ditemukan di dalam empat truk tak berpendingin yang bergerak di dekat rumah duka di New York City, Amerika Serikat (AS). Puluhan mayat itu ditemukan setelah tetangga di sekitar rumah duka mengeluhkan bau busuk yang sangat menyengat berasal dari kendaraan.

Bau busuk itu itu mengindikasikan bahwa puluhan jasad itu kemungkinan telah disimpan di empat truk selama berminggu-minggu.

Warga lingkungan Flatlands Brooklyn awalnya mencoba mengabaikan bau busuk itu, tetapi pada hari Rabu polisi akhirnya dihubungi untuk menyelidiki sumbernya. Dari penyelidikan itulah ditemukann sekitar 50 mayat membusuk yang ditumpuk di dalam empat truk tanpa pendingin di dekat Andrew T. Cleckley Funeral Home (Rumah Pemakaman Andrew T. Cleckley).
Beberapa warga mengatakan kepada media setempat bahwa mereka memperhatikan bau tersebut selama beberapa minggu.

“Mereka membongkar mayat. Mereka memiliki mayat di lantai di dalam rumah duka. Mereka keluar satu per satu, darah menetes," kata seorang pria setempat kepada media lokal afiliasi CBS di New York, Kamis (29/4/2020). Pria yang tidak disebutkan namanya itu mengaku melihat para pekerja rumah duka memindahkan mayat-mayat itu tanpa masker atau pun sarung tangan.

"Bau, lupakan saja. Itu luar biasa," ujar pria tersebut.

Pemimpin wilayah Brooklyn, Eric Adams, mengatakan dia tiba di fasilitas Rumah Pemakaman Andrew T. Cleckley pada Rabu malam untuk melihat apa yang terlihat seperti tempat kejadian perkara, dengan jalan-jalan ditutup ketika petugas memeriksa truk.

"Tampaknya truk itu penuh. Mereka mencoba menggunakan U-Haul sebagai cadangan," kata Adams. "Ini traumatis bagi anggota keluarga."

Belum jelas apakah puluhan mayat itu korban pandemi virus corona baru, Covid-19, atau bukan. Namun, New York City memang menjadi hotspot paling parah di AS akibat wabah penyakit tersebut.

Menurut data John Hokins University di New York City tercatat ada lebih dari 164.000 kasus infeksi Covid-19 dan sekitar 18.000 kematian. Krisis kesehatan telah menyebabkan tekanan abnormal pada kamar mayat dan rumah duka kota tersebut, banyak di antaranya dengan cepat kehabisan ruang penyimpanan untuk mayat.

Meskipun Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) telah menyediakan truk kamar mayat berpendingin untuk mengatasi lonjakan kematian, beberapa fasilitas masih berjuang untuk mengatasi kedatangan jasad-jasad baru.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1444 seconds (0.1#10.140)