Fokus Serang Pangkalan Militer Israel, Hizbullah Tak Ingin Perang yang Lebih Luas

Rabu, 10 Januari 2024 - 07:24 WIB
loading...
A A A
Sebuah sumber yang mengetahui operasi Hizbullah mengatakan ini adalah pertama kalinya kelompok itu menyerang Safed, sekitar 14 km (8 mil) dari perbatasan, selama permusuhan.



Seorang juru bicara militer Israel mengatakan sebuah pangkalan di utara terkena serangan udara, tanpa memberikan lokasi pastinya. Tidak ada kerusakan atau korban jiwa, kata juru bicara tersebut.

Sebagian besar kekerasan terjadi di wilayah perbatasan, naik turun, Hizbullah menembaki posisi Israel menggunakan roket dan senjata lainnya, dan Israel melakukan serangan udara dan artileri.

Pembunuhan Arouri menandai pertama kalinya Israel melakukan serangan di pinggiran selatan Beirut yang dikuasai Hizbullah selama konflik ini. Israel tidak membenarkan atau membantah pihaknya membunuh Arouri. Hizbullah mengatakan serangan roket yang ditembakkan pada hari Sabtu juga merupakan respons atas pembunuhannya.

“Kami telah melihat serangan yang lebih banyak dan lebih dalam dalam beberapa hari terakhir, dan ini merupakan tren yang mengkhawatirkan,” kata Kandice Ardiel, juru bicara UNIFIL, pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon.

Israel mengatakan pihaknya memberikan peluang diplomasi untuk mencegah Hizbullah menembaki penduduknya di utara dan menjauhkan Hizbullah dari perbatasan, dan memperingatkan bahwa tentara Israel akan mengambil tindakan jika tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.

Lebih dari 130 pejuang Hizbullah tewas di Lebanon selama perang kedua belah pihak. Tiga pejuang Hizbullah yang tewas pada hari Selasa tewas dalam serangan terhadap kendaraan mereka di kota Ghandouriyeh di selatan Lebanon, kata sumber tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang sasaran Hizbullah di Kila – yang merujuk pada desa perbatasan Lebanon, Kfar Kila – dan pasukan drone milik kelompok tersebut di tempat lain di Lebanon selatan.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1630 seconds (0.1#10.140)