Terungkap, Ini Sumber Keagamaan Zionis yang Memotivasi untuk Menjajah Palestina
loading...
A
A
A
Manifestasi Kookisme yang paling ekstrim, menurut Pappé, adalah Noar Ha-Gevaot, "Pemuda Perbukitan".
"Gerakan ini bertanggung jawab atas apa yang disebut Tag Mehir, Price Tag, khususnya serangan keji yang tidak beralasan terhadap pertanian, mobil, bisnis, dan ladang warga Palestina," lanjut Pappe.
Selain itu, menurut sejarawan Israel, para anggota kelompok tersebut menyerbu kota-kota di Tepi Barat yang diduduki dan di Palestina, serta tempat-tempat suci, khususnya Al-Haram Al-Sharif.
“Pemuda Perbukitan menjadi semakin menjadi ancaman setelah pemilu November 2022 ketika dua partai politik yang mendukung mereka sepenuhnya, Ozma Yehudit (Kekuatan Yahudi) dan Haziyonut Hadatit (Zionisme Religius) secara signifikan meningkatkan keterwakilan mereka di Knesset,” sambung Pappé.
“Perwakilan dari partai-partai ekstremis ini sekarang menjadi menteri di kabinet saat ini, dengan Bezalel Smotrich menjadi menteri keuangan dan Itamar Ben-Gvir—yang pernah menjadi pengacara pembela para warga ini—menjadi menteri keamanan nasional,” lanjutnya.
Pappé juga menjelaskan bahwa Ben-Gvir dan Smotrich bukan bagian dari kabinet perang kecil yang dibentuk setelah peristiwa 7 Oktober.
"Akibatnya, mereka hanya mempunyai dampak kecil terhadap kebijakan genosida yang sedang dilakukan oleh tentara Israel di Gaza," jelasnya.
“Namun, hal ini akan sangat penting dalam menentukan langkah Israel selanjutnya, yang bertujuan untuk membawa pemukim Yahudi kembali ke Jalur Gaza,” imbuh Pappé.
Sejarawan Israel itu menyimpulkan dengan kutipan Moshe Zimmerman, sejarawan terkemuka Israel di Jerman modern, untuk menjelaskan sejauh mana ekstremisme gerakan ini.
“Ada seluruh sektor dalam masyarakat Israel yang saya yakini tanpa ragu bahwa mereka adalah peniru Nazi. Lihatlah anak-anak (para pemukim Yahudi di) Hebron, mereka persis seperti Hitleryugend. Mereka diindoktrinasi sejak dari buaian tentang orang-orang Arab yang jahat, antisemitisme, betapa semua orang menentang kami. Mereka menjadi supremasi paranoid, persis seperti Hitleryugend," terang Pappe.
"Gerakan ini bertanggung jawab atas apa yang disebut Tag Mehir, Price Tag, khususnya serangan keji yang tidak beralasan terhadap pertanian, mobil, bisnis, dan ladang warga Palestina," lanjut Pappe.
Selain itu, menurut sejarawan Israel, para anggota kelompok tersebut menyerbu kota-kota di Tepi Barat yang diduduki dan di Palestina, serta tempat-tempat suci, khususnya Al-Haram Al-Sharif.
“Pemuda Perbukitan menjadi semakin menjadi ancaman setelah pemilu November 2022 ketika dua partai politik yang mendukung mereka sepenuhnya, Ozma Yehudit (Kekuatan Yahudi) dan Haziyonut Hadatit (Zionisme Religius) secara signifikan meningkatkan keterwakilan mereka di Knesset,” sambung Pappé.
Neo-Ekstremis
“Perwakilan dari partai-partai ekstremis ini sekarang menjadi menteri di kabinet saat ini, dengan Bezalel Smotrich menjadi menteri keuangan dan Itamar Ben-Gvir—yang pernah menjadi pengacara pembela para warga ini—menjadi menteri keamanan nasional,” lanjutnya.
Pappé juga menjelaskan bahwa Ben-Gvir dan Smotrich bukan bagian dari kabinet perang kecil yang dibentuk setelah peristiwa 7 Oktober.
"Akibatnya, mereka hanya mempunyai dampak kecil terhadap kebijakan genosida yang sedang dilakukan oleh tentara Israel di Gaza," jelasnya.
“Namun, hal ini akan sangat penting dalam menentukan langkah Israel selanjutnya, yang bertujuan untuk membawa pemukim Yahudi kembali ke Jalur Gaza,” imbuh Pappé.
Sejarawan Israel itu menyimpulkan dengan kutipan Moshe Zimmerman, sejarawan terkemuka Israel di Jerman modern, untuk menjelaskan sejauh mana ekstremisme gerakan ini.
“Ada seluruh sektor dalam masyarakat Israel yang saya yakini tanpa ragu bahwa mereka adalah peniru Nazi. Lihatlah anak-anak (para pemukim Yahudi di) Hebron, mereka persis seperti Hitleryugend. Mereka diindoktrinasi sejak dari buaian tentang orang-orang Arab yang jahat, antisemitisme, betapa semua orang menentang kami. Mereka menjadi supremasi paranoid, persis seperti Hitleryugend," terang Pappe.