Mantan Jenderal Israel Puji Ketahanan Hamas dalam Perang Gaza

Jum'at, 29 Desember 2023 - 16:17 WIB
loading...
Mantan Jenderal Israel Puji Ketahanan Hamas dalam Perang Gaza
Tentara Israel mengalami kekalahan karena ketahanan Hamas dalam Perang Gaza. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Seorang pensiunan mayor jenderal dan mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel , Giora Eiland, memuji Gerakan Perlawanan Islam Hamas, yang telah “menunjukkan kemampuannya” untuk mengganti komandan yang terbunuh dengan komandan lain yang sama-sama mampu dan setia.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh New York Times, sang jenderal berkata: “Dari sudut pandang profesional, saya harus menghargai ketahanan mereka. Saya tidak melihat tanda-tanda runtuhnya kemampuan militer Hamas maupun kekuatan politik mereka untuk terus memimpin Gaza.”

Surat kabar tersebut juga mengutip Michael Milshtein, mantan perwira senior intelijen Israel yang mengkritik pernyataan beberapa pemimpin negara pendudukan yang menggambarkan Hamas berada pada titik puncaknya. Dia memperingatkan bahwa mereka mungkin menciptakan ekspektasi yang salah tentang lamanya perang.

“Mereka sudah lama mengatakan bahwa Hamas sedang runtuh,” tambah Milshtein. “Tapi itu tidak benar. Setiap hari, kami menghadapi pertempuran yang sulit.”



Seorang pejabat militer Israel, yang meminta tidak disebutkan namanya sesuai dengan peraturan militer, mengatakan bahwa tujuan pertama Israel adalah membubarkan pemerintahan Hamas, kemudian membubarkan para pejuangnya dan melenyapkan para komandan dan bawahan utama mereka. Dia mengklaim bahwa sekitar setengah dari pejuang Hamas telah terbunuh, terluka, ditangkap atau melarikan diri ke Jalur Gaza selatan.

New York Times juga mengutip analis militer AS yang mengatakan bahwa hasil terbaik bagi Israel mungkin adalah melemahkan kemampuan militer Hamas untuk mencegah kelompok tersebut mengulangi serangannya terhadap Israel, namun tujuan terbatas ini pun dianggap sebagai upaya yang luar biasa. “Hamas berakar pada ideologi bahwa kendali Israel atas wilayah yang mereka anggap sebagai tanah Palestina harus ditentang dengan kekerasan, sebuah prinsip yang mungkin akan bertahan lama” kata para ahli.

(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1162 seconds (0.1#10.140)