10 Peristiwa di Dunia yang Paling Menggemparkan Sepanjang 2023
loading...
A
A
A
Melansir Council on Foreign Relations, perubahan iklim bukan lagi ancaman di masa depan. Ini adalah realitas baru di dunia. Dua ribu dua puluh tiga kemungkinan merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat. Suhu global belum setinggi ini dalam 125.000 tahun terakhir, dan diperkirakan akan melampaui batas 2 derajat Celcius yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris tahun 2015. Dampaknya adalah terjadinya cuaca ekstrem di seluruh dunia, mulai dari kebakaran hutan yang bersejarah, kekeringan ekstrem, hingga banjir besar.
Ungkapan “wet bulb temperatur” (suhu bola basah) yang dulunya tidak dikenal mulai muncul ketika orang-orang di seluruh dunia mengetahui secara langsung bahwa suhu tinggi yang dikombinasikan dengan kelembapan tinggi dapat menyebabkan kematian. Kelompok yang optimis menunjuk pada perkembangan yang dapat membalikkan keadaan. Total investasi pada energi ramah lingkungan telah melonjak.
Biaya tenaga angin dan surya terus menurun dan banyak penghasil emisi akan mencapai puncak emisi dalam beberapa dekade mendatang. Hidrogen disebut-sebut sebagai sumber energi bersih. Usaha komersial pertama yang bertujuan menyedot karbon dioksida dari atmosfer mulai beroperasi, sementara para ilmuwan bereksperimen dengan “peningkatan pelapukan batuan” yang menggunakan mineral seperti basal untuk menyerap karbon dioksida secara pasif.
Namun, masih ada keraguan besar mengenai seberapa cepat dan seberapa luas teknologi tersebut dapat ditingkatkan, terutama karena produksi bahan bakar fosil dan emisi terus meningkat. Para diplomat berkumpul di forum-forum yang khidmat seperti Konferensi Para Pihak ke dua puluh delapan (COP-28) untuk membahas rencana dan kesepakatan. Namun pertemuan-pertemuan ini sepertinya membuktikan pepatah bahwa “ketika semuanya sudah dikatakan dan dilakukan, lebih banyak yang dikatakan daripada dilakukan.” Umat manusia mungkin telah kehilangan kesempatan untuk menghindari bencana perubahan iklim.
Ungkapan “wet bulb temperatur” (suhu bola basah) yang dulunya tidak dikenal mulai muncul ketika orang-orang di seluruh dunia mengetahui secara langsung bahwa suhu tinggi yang dikombinasikan dengan kelembapan tinggi dapat menyebabkan kematian. Kelompok yang optimis menunjuk pada perkembangan yang dapat membalikkan keadaan. Total investasi pada energi ramah lingkungan telah melonjak.
Biaya tenaga angin dan surya terus menurun dan banyak penghasil emisi akan mencapai puncak emisi dalam beberapa dekade mendatang. Hidrogen disebut-sebut sebagai sumber energi bersih. Usaha komersial pertama yang bertujuan menyedot karbon dioksida dari atmosfer mulai beroperasi, sementara para ilmuwan bereksperimen dengan “peningkatan pelapukan batuan” yang menggunakan mineral seperti basal untuk menyerap karbon dioksida secara pasif.
Namun, masih ada keraguan besar mengenai seberapa cepat dan seberapa luas teknologi tersebut dapat ditingkatkan, terutama karena produksi bahan bakar fosil dan emisi terus meningkat. Para diplomat berkumpul di forum-forum yang khidmat seperti Konferensi Para Pihak ke dua puluh delapan (COP-28) untuk membahas rencana dan kesepakatan. Namun pertemuan-pertemuan ini sepertinya membuktikan pepatah bahwa “ketika semuanya sudah dikatakan dan dilakukan, lebih banyak yang dikatakan daripada dilakukan.” Umat manusia mungkin telah kehilangan kesempatan untuk menghindari bencana perubahan iklim.
(ahm)