5 Fakta Resolusi 377A Majelis Umum PBB sebagai Upaya Mewujudkan Gencatan Senjata

Selasa, 12 Desember 2023 - 10:10 WIB
loading...
A A A
Negara-negara anggota kemudian dapat membuat rekomendasi untuk tindakan kolektif, yang bisa berarti mengambil pilihan yang lebih ekstrim jika disepakati, termasuk tindakan militer.

Namun semua resolusi dan keputusan Majelis Umum hanya sebatas rekomendasi. Artinya, berbeda dengan beberapa keputusan Dewan Keamanan, resolusi-resolusi ini tidak mengikat secara hukum.

Terlepas dari itu, terdapat peningkatan diskusi, dan seruan online, agar PBB menggunakan kekuatan ini.

Aksi mereka semakin meningkat setelah Guterres pada hari Rabu memutuskan untuk menggunakan Pasal 99 Piagam PBB untuk secara resmi memperingatkan Dewan Keamanan bahwa perang Israel di Gaza kini menjadi ancaman global.

Berbicara di Forum Doha pada hari Minggu, Sekjen PBB mengatakan bahwa dia tidak akan menyerah untuk menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza meskipun ada veto pada hari Jumat.

“Saya mendesak Dewan Keamanan untuk menekan upaya mencegah bencana kemanusiaan, dan saya mengulangi seruan saya agar gencatan senjata kemanusiaan diumumkan. Sayangnya, Dewan Keamanan gagal melakukan hal ini, namun hal ini tidak membuat hal ini menjadi kurang penting,” katanya.

5. Dibayangi Veto AS

5 Fakta Resolusi 377A Majelis Umum PBB sebagai Upaya Mewujudkan Gencatan Senjata

Foto/Reuters

Washington secara konsisten memveto setiap resolusi Dewan Keamanan yang menuntut gencatan senjata segera dan memberikan bantuan kemanusiaan dalam jumlah yang lebih besar kepada warga Palestina yang terkepung.

Keputusan terbaru terjadi pada hari Jumat ketika 13 anggota DK PBB yang tersisa dari 15 anggota saat ini memberikan suara mendukung resolusi yang disponsori oleh 100 negara lainnya. Inggris abstain.

Hal ini kembali menyebabkan kebuntuan dalam upaya menghentikan serangan darat dan udara Israel yang telah menewaskan hampir 18.000 warga Palestina sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.100 orang di Israel. Hamas juga menyandera lebih dari 200 orang, puluhan di antaranya telah dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang juga membebaskan ratusan warga Palestina dari penjara Israel.

Di tengah meningkatnya kritik, dan demonstrasi yang terus terjadi di seluruh dunia, Washington menyatakan bahwa mereka menentang gencatan senjata segera karena akan memungkinkan Hamas untuk pulih dan terus menimbulkan ancaman keamanan bagi Israel.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1546 seconds (0.1#10.140)