Pengecut dan Penakut, Hampir Setengah Juta Warga Israel Mengungsi ke Luar Negeri

Sabtu, 09 Desember 2023 - 15:08 WIB
loading...
Pengecut dan Penakut,...
Hampir setengah juta penduduk Israel mengungsi karena takut dan pengecut. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Hampir setengah juta warga Israel telah meninggalkan wilayah pendudukan sejak dimulainya agresi brutal Israel di Jalur Gaza yang terkepung pada awal Oktober. Itu menjadi bukti bahwa mereka takut dengan rudal Hamas yang kerap meneror berbagai wilayah Israel dan menunjukkan kepengecutan dan tidak ada nasionalisme di kalangan warga Zionis.

Otoritas Kependudukan dan Imigrasi mengira sekitar 470.000 warga Israel telah melarikan diri sejak 7 Oktober, dan tidak jelas apakah mereka akan kembali atau tidak.

“Oleh karena itu, migrasi negatif sekitar setengah juta orang, dan ini belum termasuk ribuan pekerja asing, pengungsi, dan diplomat yang meninggalkan wilayah pendudukan," demikian laporan majalah Zman.

Pada periode tersebut juga terjadi penurunan lebih dari 70 persen jumlah orang Yahudi yang “berimigrasi” ke Israel.

Menurut data Kementerian Integrasi Israel, hanya sekitar 2.000 orang yang “berimigrasi” ke Israel antara 7 Oktober dan 29 November.

“Jumlah ini setara dengan hampir 1.000 imigran per bulan, dibandingkan dengan rata-rata sekitar 4.500 imigran per bulan sejak awal tahun ini hingga pecahnya perang,” demikian laporan Zman.

Hal ini terjadi ketika perang telah memberikan dampak besar terhadap perekonomian Israel. Menurut Biro Pusat Statistik Israel, satu dari tiga bisnis telah tutup atau beroperasi pada kapasitas 20 persen. Lebih dari separuh bisnis juga mengalami kehilangan pendapatan lebih dari 50 persen.



Sebelum dimulainya perang di Gaza, banyak warga Israel yang mengajukan permohonan paspor asing melonjak di tengah ketidakpuasan yang meluas terhadap rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melakukan perombakan hukum.

Netanyahu memperkenalkan rencana tersebut pada bulan Januari, yang memicu protes anti-rezim selama berbulan-bulan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Para gambaran menggambarkan rencana tersebut sebagai ancaman terhadap independensi pengadilan oleh perdana menteri, yang diadili atas tuduhan korupsi.

Mereka yang mendukung skema ini berpendapat bahwa skema ini memberikan keseimbangan dalam kekuasaan yang dimiliki oleh berbagai cabang rezim. Para penentangnya, di sisi lain, mengatakan bahwa setelah ratifikasi, rencana tersebut akan memberdayakan kelas penguasa untuk bertindak dengan cara yang lebih otoriter.

Israel melancarkan perang di perlawanan Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan Palestina Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan sebagai tanggapan terhadap kampanye pertumpahan darah dan kehancuran yang dilakukan rezim Israel selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ini Arti Bendera Zionis...
Ini Arti Bendera Zionis Israel
Siapa Hossam Nasr dan...
Siapa Hossam Nasr dan Abdo Mohamed? Mantan Staf Microsoft yang Tuding Bill Gates Mendukung Genosida di Gaza
128.000 Warga Israel...
128.000 Warga Israel Teken Petisi Dukung Penghentian Genosida di Gaza
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan...
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan Israel di Jalur Gaza Gagal Meledak
Langka, Protes Anti-Hamas...
Langka, Protes Anti-Hamas Pecah di Gaza Utara di Tengah Pengepungan Israel
Profil Sara Netanyahu,...
Profil Sara Netanyahu, Istri PM Israel yang Kerap Intervensi Kebijakan Perang Gaza
Peralatan Militer Canggih...
Peralatan Militer Canggih dari Berbagai Pangkalan AS di Seluruh Dunia Dikirim ke Israel
Sebut Rakyat Gaza Menderita,...
Sebut Rakyat Gaza Menderita, Trump Desak Netanyahu Cabut Blokade Bantuan
3 Negara yang Tidak...
3 Negara yang Tidak Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus
Rekomendasi
Menakar Tuntutan Purnawirawan...
Menakar Tuntutan Purnawirawan TNI terhadap Gibran
Masih Ada Ruang Penurunan...
Masih Ada Ruang Penurunan BI Rate, Ekonom: Asal Rupiah Jauh di Bawah Rp17.000
Sutiyoso dan Cak Lontong...
Sutiyoso dan Cak Lontong Diangkat Jadi Komisaris Ancol
Berita Terkini
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
3 jam yang lalu
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
4 jam yang lalu
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
5 jam yang lalu
Ledakan Besar Guncang...
Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Bandar Abbas di Iran, Apakah Mossad Terlibat?
6 jam yang lalu
3 Negara yang Tak Hadiri...
3 Negara yang Tak Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Mana Saja Itu?
7 jam yang lalu
Jenderal Rusia Tewas...
Jenderal Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Mobil, Kremlin Tebar Ancaman
8 jam yang lalu
Infografis
2 Negara NATO akan Kirim...
2 Negara NATO akan Kirim Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved