Hamas Ledek Klaim Israel Kepung Rumah Sinwar: Ilusi, Itu Rumah Kosong sejak 2021
loading...
A
A
A
GAZA - Hamas meledek klaim "kemenangan" Israel bahwa pasukannya sudah mengepung rumah pemimpin operasional kelompok perlawanan Palestina tersebut, Yahya Sinwar. Menurut Hamas, kemenangan Zionis ilusi karena itu adalah rumah kosong di Khan Younis, Gaza, yang dibom sejak sejak 2021.
Sinwar, menurut Hamas, adalah pemimpin yang telah difitnah Israel selama bertahun-tahun.
Dia dijadikan target utama militer dan intelijen Zionis dalam respons paling merusak terhadap operasi 7 Oktober yang dilakukan Hamas di Gaza selatan.
“Kemarin saya katakan bahwa pasukan kami bisa menjangkau mana saja di Jalur Gaza. Sekarang mereka mengepung rumah Sinwar. Jadi rumahnya bukanlah bentengnya, dan dia bisa melarikan diri, tapi hanya masalah waktu sebelum kita menangkapnya,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu lalu.
Netanyahu membuat pengumuman tersebut dengan perasaan kemenangan yang nyata, seolah-olah menandakan kemenangan militer Israel, betapapun simbolisnya perang yang tampaknya sia-sia melawan Hamas dan kelompok Perlawanan Palestina lainnya di Gaza.
Namun "kemenangan" tersebut tidak bertahan lama, bahkan Perusahaan Penyiaran Israel (KAN) sendiri menentang klaim "kemenangan" Netanyahu.
Faktanya, rumah Sinwar yang sebenarnya tidak dikepung, karena rumahnya memang sudah tidak ada lagi sejak 2021.
“Upaya pendudukan untuk meraih kemenangan ilusi melalui pengumuman Netanyahu yang mengepung rumah pejuang Yahya Sinwar yang dibom dan dihancurkan dalam Pertempuran Saif Al-Quds pada 17 Mei 2021, tidak lain hanyalah pengejaran ilusi dan fatamorgana," bunyi pernyataan Hamas, seperti dikutip dari Palestine Chronicle, Sabtu (9/12/2023).
"Klaim Netanyahu adalah cerminan dari kegagalan musuh mencapai pencapaian atau tujuan apa pun dalam tujuan agresifnya terhadap rakyat kami dan perlawanan mereka," lanjut Hamas.
Pernyataan tersebut selanjutnya mengingatkan Israel akan “gambar terkenal Sinwar yang sedang duduk di sofa di atas reruntuhan rumahnya.”
Rumah yang sama itu tidak pernah dibangun kembali sejak dibom 2021.
Pengungkapan Hamas ini tidak hanya mengejek klaim Israel, tetapi juga menunjukkan bahwa tuduhan Israel soal Sinwar tidak ada di rumah pada saat pengepungan rumah tersebut merupakan penciptaan target fiktif.
“Israel menciptakan target fiktif untuk mengeklaim kemenangan fiktif, seperti yang dilakukan sebelumnya terhadap Rumah Sakit Al-Shifa, dan sekarang dengan rumah Sinwar yang sudah lama dihancurkan,” imbuh pernyataan Hamas.
Sinwar, menurut Hamas, adalah pemimpin yang telah difitnah Israel selama bertahun-tahun.
Dia dijadikan target utama militer dan intelijen Zionis dalam respons paling merusak terhadap operasi 7 Oktober yang dilakukan Hamas di Gaza selatan.
“Kemarin saya katakan bahwa pasukan kami bisa menjangkau mana saja di Jalur Gaza. Sekarang mereka mengepung rumah Sinwar. Jadi rumahnya bukanlah bentengnya, dan dia bisa melarikan diri, tapi hanya masalah waktu sebelum kita menangkapnya,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu lalu.
Netanyahu membuat pengumuman tersebut dengan perasaan kemenangan yang nyata, seolah-olah menandakan kemenangan militer Israel, betapapun simbolisnya perang yang tampaknya sia-sia melawan Hamas dan kelompok Perlawanan Palestina lainnya di Gaza.
Namun "kemenangan" tersebut tidak bertahan lama, bahkan Perusahaan Penyiaran Israel (KAN) sendiri menentang klaim "kemenangan" Netanyahu.
Faktanya, rumah Sinwar yang sebenarnya tidak dikepung, karena rumahnya memang sudah tidak ada lagi sejak 2021.
“Upaya pendudukan untuk meraih kemenangan ilusi melalui pengumuman Netanyahu yang mengepung rumah pejuang Yahya Sinwar yang dibom dan dihancurkan dalam Pertempuran Saif Al-Quds pada 17 Mei 2021, tidak lain hanyalah pengejaran ilusi dan fatamorgana," bunyi pernyataan Hamas, seperti dikutip dari Palestine Chronicle, Sabtu (9/12/2023).
"Klaim Netanyahu adalah cerminan dari kegagalan musuh mencapai pencapaian atau tujuan apa pun dalam tujuan agresifnya terhadap rakyat kami dan perlawanan mereka," lanjut Hamas.
Pernyataan tersebut selanjutnya mengingatkan Israel akan “gambar terkenal Sinwar yang sedang duduk di sofa di atas reruntuhan rumahnya.”
Rumah yang sama itu tidak pernah dibangun kembali sejak dibom 2021.
Pengungkapan Hamas ini tidak hanya mengejek klaim Israel, tetapi juga menunjukkan bahwa tuduhan Israel soal Sinwar tidak ada di rumah pada saat pengepungan rumah tersebut merupakan penciptaan target fiktif.
“Israel menciptakan target fiktif untuk mengeklaim kemenangan fiktif, seperti yang dilakukan sebelumnya terhadap Rumah Sakit Al-Shifa, dan sekarang dengan rumah Sinwar yang sudah lama dihancurkan,” imbuh pernyataan Hamas.
(mas)