Turki Siap Bangun Kembali Pelabuhan Beirut yang Hancur oleh Ledakan
loading...
A
A
A
BEIRUT - Pemerintah Turki siap membantu Lebanon membangun kembali Pelabuhan Beirut setelah hancur oleh l edakan yang mengerikan pada Selasa malam lalu. Kesediaan Ankara itu disampaikan Wakil Presiden Fuat Oktay saat berkunjung ke Lebanon, Sabtu (8/8/2020).
"Pelabuhan Mersin di Turki, di Mediterania, siap membantu Pelabuhan Beirut," katanya, seperti dilansir Hurriyet Daily News.
Wakil Erdogan tersebut mengatakan semua rumah sakit Turki dan ambulans udara juga melayani warga Lebanon yang jadi korban ledakan. (Baca: Politisi Israel Senang dengan Ledakan Beirut, Sebut Hadiah Tuhan )
Oktay dan Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoğlu bertemu dengan Presiden Lebanon Michel Aoun, Ketua Parlemen Nabih Berri dan Perdana Menteri Hassan Diab.
Ledakan mengerikan itu dipicu oleh kebakaran di sebuah gudang di pelabuhan yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat.
Data terbaru dari pemerintah Lebanon menyatakan 154 orang tewas dan sekitar 5.000 orang lainnya terluka dalam insiden tragis tersebut.
Pemerintah Lebanon mengumumkan pembentukan komite investigasi untuk menyelidiki penyebab ledakan dalam jangka waktu lima hari.
Ledakan itu mengguncang Lebanon saat negara itu mengalami krisis ekonomi terparah, termasuk penurunan drastis nilai mata uang pound Lebanon terhadap dolar Amerika Serikat.
Pada hari Kamis, sebuah pesawat militer Turki yang membawa bantuan dan tim pencarian dan penyelamatan (SAR) tiba di Beirut.
Pesawat tersebut membawa 21 personel National Medical Rescue, dua unit gawat darurat, tiga tenda, obat-obatan dan peralatan medis, 10 personel Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat dan satu kendaraan SAR.
Personel Bulan Sabit Merah Turki, tim SAR serta bantuan medis dan kemanusiaan juga ikut serta dalam pesawat tersebut.
"Pelabuhan Mersin di Turki, di Mediterania, siap membantu Pelabuhan Beirut," katanya, seperti dilansir Hurriyet Daily News.
Wakil Erdogan tersebut mengatakan semua rumah sakit Turki dan ambulans udara juga melayani warga Lebanon yang jadi korban ledakan. (Baca: Politisi Israel Senang dengan Ledakan Beirut, Sebut Hadiah Tuhan )
Oktay dan Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoğlu bertemu dengan Presiden Lebanon Michel Aoun, Ketua Parlemen Nabih Berri dan Perdana Menteri Hassan Diab.
Ledakan mengerikan itu dipicu oleh kebakaran di sebuah gudang di pelabuhan yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat.
Data terbaru dari pemerintah Lebanon menyatakan 154 orang tewas dan sekitar 5.000 orang lainnya terluka dalam insiden tragis tersebut.
Pemerintah Lebanon mengumumkan pembentukan komite investigasi untuk menyelidiki penyebab ledakan dalam jangka waktu lima hari.
Ledakan itu mengguncang Lebanon saat negara itu mengalami krisis ekonomi terparah, termasuk penurunan drastis nilai mata uang pound Lebanon terhadap dolar Amerika Serikat.
Pada hari Kamis, sebuah pesawat militer Turki yang membawa bantuan dan tim pencarian dan penyelamatan (SAR) tiba di Beirut.
Pesawat tersebut membawa 21 personel National Medical Rescue, dua unit gawat darurat, tiga tenda, obat-obatan dan peralatan medis, 10 personel Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat dan satu kendaraan SAR.
Personel Bulan Sabit Merah Turki, tim SAR serta bantuan medis dan kemanusiaan juga ikut serta dalam pesawat tersebut.
(min)