Hati Musisi Gaza Hancur Lihat Tentara Israel Mainkan Gitarnya di Puing Rumahnya
loading...
A
A
A
Nasrallah mengatakan dia tidak berencana meninggalkan gitar itu ketika dia dan keluarganya harus meninggalkan rumah mereka.
Dia harus mengemas satu set barang terbatas ke dalam ransel usang, memegang erat gitarnya. Namun akhirnya, dia meninggalkannya, "Saya yakin jika tentara Israel menemukannya, pasti akan diambil. Penampilannya yang khas dapat menimbulkan risiko bagi saya."
Namun di saat rentan mengungsi untuk menyelamatkan nyawa, Nasrallah dan keluarganya harus memprioritaskan harta benda mana yang akan dibawa.
“Kota ini sedang dihancurkan, dan orang-orang yang kami nyanyikan dan mainkan musiknya dibunuh. Siapa yang harus kami nyanyikan saat ini?” tutur dia pada MEE.
Nasrallah melihat video tentara tersebut sehari setelah kedatangannya di Deir al Balah.
“Untuk sesaat, saya merasa putus asa, tidak berdaya dan rentan karena saya tidak dapat mempertahankan harta benda saya,” ungkap dia.
Sol Band Nasrallah, dinamai berdasarkan nada kelima dari tangga nada musik yang dinyanyikan, adalah sekelompok enam musisi Palestina yang mendedikasikan diri mereka pada musik Arab dan Palestina modern dan tradisional.
Sebelum pecahnya konflik, band ini telah melakukan tur global, menampilkan bakat mereka di negara-negara seperti Yordania, Mesir, Belgia, dan Perancis.
Meskipun berbasis di luar negeri selama lebih dari tiga tahun, mereka membuat keputusan kembali ke Gaza sebelum terjadinya permusuhan pada bulan Oktober.
“Saya kembali pada bulan Oktober untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga. Rencana saya adalah memperpanjang masa tinggal saya, merekam lagu, album, dan video di Gaza, dan kami dijadwalkan melakukan perjalanan ke luar Gaza pada awal November,” papar Nasrallah.
Dia harus mengemas satu set barang terbatas ke dalam ransel usang, memegang erat gitarnya. Namun akhirnya, dia meninggalkannya, "Saya yakin jika tentara Israel menemukannya, pasti akan diambil. Penampilannya yang khas dapat menimbulkan risiko bagi saya."
Namun di saat rentan mengungsi untuk menyelamatkan nyawa, Nasrallah dan keluarganya harus memprioritaskan harta benda mana yang akan dibawa.
“Kota ini sedang dihancurkan, dan orang-orang yang kami nyanyikan dan mainkan musiknya dibunuh. Siapa yang harus kami nyanyikan saat ini?” tutur dia pada MEE.
Nasrallah melihat video tentara tersebut sehari setelah kedatangannya di Deir al Balah.
“Untuk sesaat, saya merasa putus asa, tidak berdaya dan rentan karena saya tidak dapat mempertahankan harta benda saya,” ungkap dia.
Sol Band Nasrallah, dinamai berdasarkan nada kelima dari tangga nada musik yang dinyanyikan, adalah sekelompok enam musisi Palestina yang mendedikasikan diri mereka pada musik Arab dan Palestina modern dan tradisional.
Sebelum pecahnya konflik, band ini telah melakukan tur global, menampilkan bakat mereka di negara-negara seperti Yordania, Mesir, Belgia, dan Perancis.
Meskipun berbasis di luar negeri selama lebih dari tiga tahun, mereka membuat keputusan kembali ke Gaza sebelum terjadinya permusuhan pada bulan Oktober.
“Saya kembali pada bulan Oktober untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga. Rencana saya adalah memperpanjang masa tinggal saya, merekam lagu, album, dan video di Gaza, dan kami dijadwalkan melakukan perjalanan ke luar Gaza pada awal November,” papar Nasrallah.