Mengapa Tentara Zionis Sulit Mengalahkan Hamas? Ini Jawaban Versi Mantan Kepala Intelijen Militer Israel
loading...
A
A
A
GAZA - Mengalahkan kelompok Palestina Hamas masih sulit dipahami dan dilakukan oleh militer Israel. Itu diungkapkan mantan kepala Divisi Intelijen Militer tentara Israel Tamir Hayman pada hari Selasa.
Dalam analisis yang dipublikasikan Channel 12 Israel, Tamir Hayman mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh tentara di Jalur Gaza utara.
“Kita harus mengulur waktu karena kita tidak punya pilihan lain, dan pencegahan serta keamanan kita di Timur Tengah hanya akan menjamin kemenangan besar bagi kita,” katanya.
Kesimpulannya saat ini kita masih jauh dari itu, tambahnya.
Hayman percaya bahwa melenyapkan Hamas adalah sebuah tantangan yang mengharuskan penghancuran 60% kemampuan militernya.
Hayman berpendapat bahwa pertempuran di Jalur Gaza selatan akan “lebih rumit” karena wilayah tersebut berpenduduk padat.
“Setelah sekitar satu juta orang tambahan berpindah dari utara ke selatan Gaza, sekitar dua juta orang kini tinggal di wilayah seluas sekitar 200 kilometer persegi (sekitar 78 mil persegi),” tambahnya.
Israel melanjutkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza pada hari Jumat setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas.
Setidaknya 15.899 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 42.000 lainnya terluka sejak Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.
Dalam analisis yang dipublikasikan Channel 12 Israel, Tamir Hayman mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh tentara di Jalur Gaza utara.
“Kita harus mengulur waktu karena kita tidak punya pilihan lain, dan pencegahan serta keamanan kita di Timur Tengah hanya akan menjamin kemenangan besar bagi kita,” katanya.
Kesimpulannya saat ini kita masih jauh dari itu, tambahnya.
Hayman percaya bahwa melenyapkan Hamas adalah sebuah tantangan yang mengharuskan penghancuran 60% kemampuan militernya.
Hayman berpendapat bahwa pertempuran di Jalur Gaza selatan akan “lebih rumit” karena wilayah tersebut berpenduduk padat.
“Setelah sekitar satu juta orang tambahan berpindah dari utara ke selatan Gaza, sekitar dua juta orang kini tinggal di wilayah seluas sekitar 200 kilometer persegi (sekitar 78 mil persegi),” tambahnya.
Israel melanjutkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza pada hari Jumat setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas.
Setidaknya 15.899 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 42.000 lainnya terluka sejak Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.
(ahm)