Tuai Kecaman, AS Malah Puji Cara Israel 'Evakuasi' Warga Palestina di Jalur Gaza
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Israel mengintensifkan serangan baru ke Jalur Gaza setelah gencatan senjata selama seminggu dengan Hamas berakhir. Israel menyerang sejumlah sasaran di Jalur Gaza selatan sejak Jumat pekan lalu, menimbulkan kekhawatiran baru mengenai korban sipil.
Beberapa minggu setelah Israel mengerahkan pasukan darat di bagian utara Jalur Gaza, tentara Israel telah menyebarkan selebaran di bagian selatan, yang meminta warga Palestina untuk melarikan diri ke daerah lain.
Israel telah memerintahkan 1,1 juta penduduk di bagian utara wilayah Jalur Gaza untuk pindah menuju ke selatan pada bulan lalu untuk menghindari kematian.
Perintah evakuasi tersebut dianggap sebagai kejahatan perang oleh para ahli hak asasi manusia PBB, dan tidak ada tempat tersisa bagi mereka untuk masuk ke dalam wilayah kantong tersebut.
Namun aksi Israel tersebut justru menuai pujian dari sekutu kentalnya, Amerika Serikat (AS), yang telah mengintensifkan seruan untuk melindungi warga sipil Jalur Gaza.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menyuarakan pujian atas taktik Israel ketika kampanye negara Zionis itu meluas ke wilayah selatan Jalur Gaza.
“Kami telah melihat permintaan evakuasi yang lebih tepat sasaran” dibandingkan kampanye sebelumnya di wilayah utara, katanya.
“Jadi ini merupakan perbaikan dari apa yang terjadi sebelumnya,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (5/12/2023).
Israel mengatakan bahwa mereka tidak berusaha memaksa warga sipil Palestina untuk meninggalkan rumah mereka secara permanen.
Beberapa minggu setelah Israel mengerahkan pasukan darat di bagian utara Jalur Gaza, tentara Israel telah menyebarkan selebaran di bagian selatan, yang meminta warga Palestina untuk melarikan diri ke daerah lain.
Israel telah memerintahkan 1,1 juta penduduk di bagian utara wilayah Jalur Gaza untuk pindah menuju ke selatan pada bulan lalu untuk menghindari kematian.
Perintah evakuasi tersebut dianggap sebagai kejahatan perang oleh para ahli hak asasi manusia PBB, dan tidak ada tempat tersisa bagi mereka untuk masuk ke dalam wilayah kantong tersebut.
Namun aksi Israel tersebut justru menuai pujian dari sekutu kentalnya, Amerika Serikat (AS), yang telah mengintensifkan seruan untuk melindungi warga sipil Jalur Gaza.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menyuarakan pujian atas taktik Israel ketika kampanye negara Zionis itu meluas ke wilayah selatan Jalur Gaza.
“Kami telah melihat permintaan evakuasi yang lebih tepat sasaran” dibandingkan kampanye sebelumnya di wilayah utara, katanya.
“Jadi ini merupakan perbaikan dari apa yang terjadi sebelumnya,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (5/12/2023).
Israel mengatakan bahwa mereka tidak berusaha memaksa warga sipil Palestina untuk meninggalkan rumah mereka secara permanen.