Korsel Gunakan 'Dronebot Tempur' jika Perang Korut Pecah

Jum'at, 22 Desember 2017 - 09:59 WIB
Korsel Gunakan Dronebot...
Korsel Gunakan 'Dronebot Tempur' jika Perang Korut Pecah
A A A
SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) berencana meluncurkan unit pesawat tak berawak yang bisa menjadi ”game changer” utama dalam peperangan di masa depan. Negara itu sudah membuat “dronebot combat” (dronebot tempur) yang akan digunakan jika perang dengan Korea Utara (Korut) benar-benar terjadi.

Dronebot tersebut nantinya akan beroperasi dalam pengintaian terhadap target di Korut serta memata-matai lokasi senjata nuklir dan rudal negara komunis tersebut.

Seorang pejabat militer Seoul mengatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa unit "dronebot combat" akan beroperasi pada 2018.

Mereka akan menggabungkan teknologi dengung dan robot dan akan menjadi model untuk teknologi Israel.

”Untuk memulai, kami akan meluncurkan unit tempur dronebot tahun depan dan menggunakannya sebagai 'game changer' dalam peperangan,” kata pejabat militer tersebut.

”Jika terjadi kontingensi, segerombolan dronebot akan dimobilisasi untuk melancarkan serangan,” lanjut pejabat tersebut yang berbicara dalam kondisi anonim.

Para ahli menyarankan agar pesawat nirawak itu diandalkan untuk menyerang lokasi militer, infrastruktur dan komunikasi di Korea Utara.

Pakar pertahanan dan peneliti senior di lembaga think tank Heritage Foundation yang berbasis di Washington mengatakan kepada CNBC bahwa pesawat tak berawak berpotensi melakukan pengintaian dan serangan terhadap sasaran lunak. Namun, peralatan itu juga memiliki keuntungan lain.

”Ada kemungkinan yang cukup masuk akal peralatan itu bisa lolos dari deteksi,” kata Dean Cheng, peneliti di lembaga tersebut.

Dr Malcolm Davis, seorang analis senior strategi dan kemampuan pertahanan di Australian Strategic Policy Institute, mengatakan kepada news.com.au bahwa itu adalah ide yang menarik.

Dia mengatakan, jaringan pengaman pesawat tak berawak mulai dikembangkan dan ini bisa menjadi game changer dalam peperangan masa depan.

Namun, menurutnya Korea Selatan menghadapi tantangan, terkait apakah militernya bisa mengendalikan pesawat tak berawak mini dan membawanya ke sasaran yang tepat.

”Ini adalah masalah hukum fisika, semakin kecil platform-nya, semakin sedikit potensi energi yang dimilikinya, yang membatasi jangkauan, kecepatan dan kemampuan manuver,” katanya.

”Mereka tidak bisa menerbangkannya dari Korea Selatan, jadi mereka perlu mengirimkannya ke sasaran yang umum, tapi lalu bagaimana drone tersebut mendiskriminasi target? Kecuali mereka dapat berbagi informasi seperti tim dan membangun pemahaman bersama tentang apa yang mereka lihat,” ujarnya.

Davis mengatakan, sangat sulit untuk menentukan apa yang mereka lihat pada sensor infra merah yang beresolusi rendah.

”Tapi bukan tidak mungkin melakukan ini, mungkin ini adalah sesuatu yang menjadi lebih layak dalam waktu 10 tahun, mungkin lebih murah menggunakan rudal yang dipandu secara presisi daripada pesawat tak berawak,” katanya.

”Orang Korea Selatan dan Amerika dilengkapi dengan cara ini,” paparnya, yang dikutip Jumat (22/12/2017).
(mas)
Berita Terkait
Korea Utara Gelar Latihan...
Korea Utara Gelar Latihan Serangan Nuklir Taktis
Korea Utara Sebut Perang...
Korea Utara Sebut Perang Nuklir Sudah Dekat
Korea Utara Marah Kapal...
Korea Utara Marah Kapal Selam Nuklir AS Muncul di Korea Selatan
Korea Utara Marah Korea...
Korea Utara Marah Korea Selatan dan Amerika Serikat Mulai Latihan Militer
Digertak 2 Pesawat Pengebom...
Digertak 2 Pesawat Pengebom B-1 Amerika Serikat, Begini Respons Korea Utara
China Tuding Amerika...
China Tuding Amerika Serikat Kacaukan Semenanjung Korea
Berita Terkini
Iran dan Rusia Sepakati...
Iran dan Rusia Sepakati Pasokan Gas 55 Bcm dan Pendanaan Energi Nuklir
13 menit yang lalu
5 Fakta Pangeran Al...
5 Fakta Pangeran Al Waleed, Sleeping Prince yang Sudah Koma 19 Tahun
1 jam yang lalu
Abu Ubaidah Puji Keajaiban...
Abu Ubaidah Puji Keajaiban Militer Saat Pejuang Al-Qassam Sergap Pasukan Israel di Rafah
1 jam yang lalu
Pemerintah Gaza Peringatkan...
Pemerintah Gaza Peringatkan Kematian Massal Segera akibat Blokade Israel
2 jam yang lalu
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
3 jam yang lalu
Senator Jerman Juluki...
Senator Jerman Juluki Tesla Mobil Nazi, Elon Musk Makin Dibenci di Eropa
3 jam yang lalu
Infografis
2 Negara NATO akan Kirim...
2 Negara NATO akan Kirim Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved