Israel Sebar Selebaran, Perintahkan Warga Khan Younis Mengungsi ke Rafah
loading...
A
A
A
JALUR GAZA - Zionis Israel kembali melanjutkan operasi militernya di Jalur Gaza setelah upaya perpanjangan gencatan senjata berujung pada kegagalan. Militer Israel pun menyebarkan selebaran di wilayah timur kota utama di selatan Khan Younis, Jalur Gaza.
Dalam selebarannya, Israel memerintahkan penduduk di empat kota untuk mengungsi, bukan ke wilayah lain di Khan Younis seperti sebelumnya namun lebih jauh ke selatan tepatnya ke kota Rafah yang padat di perbatasan Mesir.
"Anda harus segera mengungsi dan pergi ke tempat perlindungan di kawasan Rafah. Khan Younis adalah zona pertempuran yang berbahaya. Anda telah diperingatkan," demikian isi selebaran yang ditulis dalam bahasa Arab seperti dilansir dari Reuters, Jumat (1/12/2023).
Israel merilis tautan ke peta yang menunjukkan Gaza terbagi menjadi ratusan distrik, yang dikatakan akan digunakan di masa depan untuk mengkomunikasikan wilayah mana yang aman.
Menurut petugas medis dan saksi mata, Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan adalah wilayah yang menjadi sasaran pemboman paling intensif yang dilakukan oleh Israel. Wilayah itu adalah tempat ratusan ribu warga Jalur Gaza berlindung dari pertempuran di wilayah utara. Rumah-rumah di wilayah tengah dan utara juga terkena dampaknya.
Dalam beberapa jam setelah gencatan senjata berakhir, pejabat kesehatan Gaza melaporkan bahwa 54 orang telah tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan udara yang menghantam sedikitnya delapan rumah.
Sirene roket juga terdengar di seluruh Israel selatan ketika para militan melepaskan tembakan dari daerah kantong pesisir tersebut ke kota-kota.
Israel telah bersumpah untuk memberangus Hamas sebagai tanggapan atas serangan kelompok militan tersebut pada 7 Oktober. Israel menyebut orang-orang bersenjata membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang. Hamas, yang bersumpah untuk menghancurkan Israel, telah memerintah Jalur Gaza sejak 2007.
Pengeboman dan invasi darat Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut. Otoritas kesehatan Palestina yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB mengatakan lebih dari 15.000 warga Gaza telah dipastikan tewas dan ribuan lainnya hilang serta dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.
Dalam selebarannya, Israel memerintahkan penduduk di empat kota untuk mengungsi, bukan ke wilayah lain di Khan Younis seperti sebelumnya namun lebih jauh ke selatan tepatnya ke kota Rafah yang padat di perbatasan Mesir.
"Anda harus segera mengungsi dan pergi ke tempat perlindungan di kawasan Rafah. Khan Younis adalah zona pertempuran yang berbahaya. Anda telah diperingatkan," demikian isi selebaran yang ditulis dalam bahasa Arab seperti dilansir dari Reuters, Jumat (1/12/2023).
Israel merilis tautan ke peta yang menunjukkan Gaza terbagi menjadi ratusan distrik, yang dikatakan akan digunakan di masa depan untuk mengkomunikasikan wilayah mana yang aman.
Menurut petugas medis dan saksi mata, Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan adalah wilayah yang menjadi sasaran pemboman paling intensif yang dilakukan oleh Israel. Wilayah itu adalah tempat ratusan ribu warga Jalur Gaza berlindung dari pertempuran di wilayah utara. Rumah-rumah di wilayah tengah dan utara juga terkena dampaknya.
Dalam beberapa jam setelah gencatan senjata berakhir, pejabat kesehatan Gaza melaporkan bahwa 54 orang telah tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan udara yang menghantam sedikitnya delapan rumah.
Sirene roket juga terdengar di seluruh Israel selatan ketika para militan melepaskan tembakan dari daerah kantong pesisir tersebut ke kota-kota.
Israel telah bersumpah untuk memberangus Hamas sebagai tanggapan atas serangan kelompok militan tersebut pada 7 Oktober. Israel menyebut orang-orang bersenjata membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang. Hamas, yang bersumpah untuk menghancurkan Israel, telah memerintah Jalur Gaza sejak 2007.
Pengeboman dan invasi darat Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut. Otoritas kesehatan Palestina yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB mengatakan lebih dari 15.000 warga Gaza telah dipastikan tewas dan ribuan lainnya hilang serta dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.
(ian)