Tak Terima Dikecam, Trump Serang Balik PM Inggris

Kamis, 30 November 2017 - 16:31 WIB
Tak Terima Dikecam, Trump Serang Balik PM Inggris
Tak Terima Dikecam, Trump Serang Balik PM Inggris
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan tajam menegur Perdana Menteri Inggris Theresa May di Twitter. Trump melakukan hal itu setelah dikritik karena meretweet video anti-Islam yang awalnya diposting oleh seorang pemimpin partai sayap kanan Inggris.

Dalam cuitannya, Trump mengatakan kepada May untuk fokus pada terorisme bukan kepadanya. Ini adalah serangan publik yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pemimpin sekutu terdekat AS.

"Theresa @theresamay, jangan fokus pada saya, fokus pada Terorisme Radikal Islam yang merusak yang sedang berlangsung di Inggris. Kami baik-baik saja," cuit Trump seperti dilansir dari Reuters, Kamis (30/11/2017).

Tweet tersebut merupakan reaksi atas komentar dari juru bicara May, sebagai tanggapan terhadap retweet Trump terhadap video anti-Islam. "Adalah salah bagi presiden untuk melakukan ini," pernyataan yang dikeluarkan juru bicara May.

Trump telah memicu badai kritik di kedua sisi Atlantik pada hari Rabu dengan berbagi video anti-Muslim yang diposkan oleh Jayda Fransen, wakil pemimpin kelompok anti-imigrasi Britain First, yang divonis bulan ini karena mencaci wanita Muslim.

Baca Juga: Presiden Trump Retweet Video Anti-Muslim Menuai Kecaman

Gerilyawan Islam telah melakukan beberapa serangan besar di Inggris tahun ini yang telah menewaskan total 36 orang, termasuk sebuah pemboman di Manchester dan dua serangan terhadap jembatan di London di mana korban ditabrak dengan kendaraan dan ditikam.

Seorang juru bicara kantor May di Downing Street, London menolak berkomentar mengenai tweet Trump. May sendiri saat ini sedang dalam perjalanan ke Timur Tengah.

Trump awalnya tidak menautkan tweetnya ke akun Twitter yang bukan milik May, meski kemudian dia retweet ke akun pemimpin Inggris itu.

Sejak Trump menjadi presiden, May telah mencoba untuk menumbuhkan hubungan baik dengannya, saat Inggris bersiap untuk keluar dari Uni Eropa pada tahun 2019.

Dia adalah pemimpin asing pertama yang mengunjungi Trump setelah dilantik, dan mereka muncul dari Gedung Putih berpegangan tangan. Dia juga mengundangnya untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, yang membuat marah banyak pengkritik Trump di Inggris.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5408 seconds (0.1#10.140)