Ini Daftar Penyebab Israel Bangkrut karena Perang Gaza!
loading...
A
A
A
Tentara Israel mengatakan setidaknya 391 tentara telah tewas sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober. The Times of Israel melaporkan korban tewas termasuk 69 tentara sejak Israel memperluas serangannya di wilayah yang diblokade pada 27 Oktober.
Jumlah tersebut bisa saja lebih besar. Pasalnya, Israel kerap menyembunyikan jumlah tentaranya tewas. Apalagi, bukan rahasia lagi, Israel juga menggunakan tentara bayaran.
Sejak Israel mulai membombardir Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, lebih dari 14.128 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 9.750 wanita dan anak-anak, menurut angka terbaru.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti dari Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta menghambat pengiriman bantuan.
Sementara itu, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi.
Foto/Reuters
Pertumbuhan ekonomi Israel melambat menjadi 2,8 persen pada kuartal ketiga tahun 2023, dibandingkan 3,3 persen pada kuartal kedua. Perlambatan ini terjadi di tengah berlanjutnya agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Menurut data statistik Israel yang diperoleh Al-Mamlaka TV, JPMorgan Chase Bank, sebuah bank multinasional Amerika, memperkirakan kontraksi ekonomi Israel sebesar 11 persen, sementara Standard & Poor's memperkirakan kontraksi ekonomi Israel sebesar 5 persen pada kuartal terakhir tahun ini. tahun berjalan.
Laporan Hapoalim Bank, bank ritel terbesar di Israel, mengungkapkan risiko tinggi bagi perusahaan kecil akibat perang di Gaza.
Bank secara signifikan meningkatkan penyisihan kerugian kredit menjadi 662 juta shekel pada kuartal ketiga dibandingkan dengan hanya 45 juta shekel pada kuartal yang sama tahun sebelumnya, yang berarti peningkatan sebesar 15 kali lipat.
Jumlah tersebut bisa saja lebih besar. Pasalnya, Israel kerap menyembunyikan jumlah tentaranya tewas. Apalagi, bukan rahasia lagi, Israel juga menggunakan tentara bayaran.
Sejak Israel mulai membombardir Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, lebih dari 14.128 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 9.750 wanita dan anak-anak, menurut angka terbaru.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti dari Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta menghambat pengiriman bantuan.
Sementara itu, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi.
4. Ekonomi Israel Mengalami Kemunduran
Foto/Reuters
Pertumbuhan ekonomi Israel melambat menjadi 2,8 persen pada kuartal ketiga tahun 2023, dibandingkan 3,3 persen pada kuartal kedua. Perlambatan ini terjadi di tengah berlanjutnya agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Menurut data statistik Israel yang diperoleh Al-Mamlaka TV, JPMorgan Chase Bank, sebuah bank multinasional Amerika, memperkirakan kontraksi ekonomi Israel sebesar 11 persen, sementara Standard & Poor's memperkirakan kontraksi ekonomi Israel sebesar 5 persen pada kuartal terakhir tahun ini. tahun berjalan.
Laporan Hapoalim Bank, bank ritel terbesar di Israel, mengungkapkan risiko tinggi bagi perusahaan kecil akibat perang di Gaza.
Bank secara signifikan meningkatkan penyisihan kerugian kredit menjadi 662 juta shekel pada kuartal ketiga dibandingkan dengan hanya 45 juta shekel pada kuartal yang sama tahun sebelumnya, yang berarti peningkatan sebesar 15 kali lipat.