3 Wilayah Jajahan yang Berada dalam Kendali Israel, Nomor 2 di Luar Palestina
loading...
A
A
A
GAZA - Ada sejumlah wilayah jajahan yang berada dalam kendali Israel. Salah satunya berada di luar wilayah Palestina.
Israel mendeklarasikan kemerdekaan pada 1948. Sejak saat itu, mereka secara perlahan mulai memperluas pengaruh dengan mencaplok sejumlah wilayah Palestina dan negara Arab lain di sekitarnya.
Salah satu titik balik perluasan wilayah Israel terjadi setelah Perang Enam Hari tahun 1967. Waktu itu, koalisi negara Arab dikalahkan oleh negara Yahudi tersebut.
Ada banyak dampak yang timbul pasca kekalahan koalisi negara Arab. Salah satunya adalah Israel yang menduduki sejumlah wilayah Palestina seperti Tepi Barat hingga Yerusalem Timur.
Tak hanya itu, Dataran Tinggi Golan yang awalnya menjadi milik Suriah juga tak luput dari aneksasi.
Wilayah Jajahan Israel
Hamas mungkin masih bisa mengontrol secara ketat Jalur Gaza meski terkepung, namun berbeda dengan Tepi Barat.
Mengutip Reuters, Jumat (24/11/2023), Tepi Barat adalah gabungan antara kota-kota di lereng bukit, permukiman ilegal Israel, dan pos pemeriksaan tentara Zionis.
Israel memiliki kontrol atas wilayah tersebut sejak 1967, tepatnya setelah menang Perang Enam Hari. Pada September 1967, blok Etzion di Hebron menjadi permukiman Israel pertama yang dibangun di Tepi Barat.
Kendati mulai didominasi permukiman Israel, masih cukup banyak juga warga Palestina yang bertahan. Demi menjaga kontrolnya atas Tepi Barat, pemerintah Israel tetap menghadirkan sejumlah elemen keamanan, seperti Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Shin Bet (Badan Keamanan Israel), hingga penjaga perbatasan.
Dataran Tinggi Golan adalah kawasan berbatu di barat daya Suriah. Lokasinya sendiri berada sekitar 60 kilometer dari barat daya Damaskus.
Melihat letaknya, Dataran Tinggi Golan adalah tempat yang sangat strategis, termasuk dalam sektor militer.
Ketika berada di dataran tinggi itu, akan terlihat pemandangan yang membentang menuju Danau Galilea di sebelah utara Israel hingga Lebanon dan Suriah.
Pada riwayatnya, Dataran Tinggi Golan menjadi wilayah Suriah. Namun, keadaan berubah ketika terjadi Perang Enam Hari pada 1967.
Israel yang memenangkan pertempuran berhasil merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah. Setelahnya, wilayah itu berada dalam kendali pasukan Israel.
Pada 14 Desember 1981, PM Israel Menachem Begin mengesahkan undang-undang untuk menjalankan pendudukan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Hal inilah yang menandai aneksasi wilayah tersebut secara ilegal.
Setelah Six-Day War 1967, Israel secara ilegal menduduki sejumlah wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur. Tak sebatas itu, mereka bahkan sempat mendeklarasikan wilayah tersebut sebagai ‘ibu kota yang abadi dan tidak terbagi’.
Mengutip Al Jazeera, tindakan Israel ini ditentang banyak negara dan tidak diakui. Kendati demikian, negara apartheid Zionis tersebut justru meresmikan aneksasi bagian timur kota Yerusalem pada 1980.
Setelahnya, Yerusalem Timur dibanjiri oleh para pemukim Israel. Anehnya, sebagian besar dari mereka membangun permukiman atau rumah di properti pribadi yang merupakan milik warga Palestina.
Tak hanya menyita tanah pribadi milik warga Palestina, pemerintah Israel juga membangun tembok pemisah pada 2002. Tembok tersebut tidak hanya memecah desa, namun juga seperti mengepung kota.
Terlepas dari aneksasi yang dilakukan, warga Palestina yang bertahan di Yerusalem Timur tidak diberikan status kenegaraan Israel. Sebagai gantinya, mereka diberikan status ‘penduduk tetap’ sebagaimana warga asing non-Yahudi yang pindah ke Israel.
Demikian ulasan mengenai sejumlah daerah jajahan yang berada dalam kendali Israel.
Israel mendeklarasikan kemerdekaan pada 1948. Sejak saat itu, mereka secara perlahan mulai memperluas pengaruh dengan mencaplok sejumlah wilayah Palestina dan negara Arab lain di sekitarnya.
Salah satu titik balik perluasan wilayah Israel terjadi setelah Perang Enam Hari tahun 1967. Waktu itu, koalisi negara Arab dikalahkan oleh negara Yahudi tersebut.
Ada banyak dampak yang timbul pasca kekalahan koalisi negara Arab. Salah satunya adalah Israel yang menduduki sejumlah wilayah Palestina seperti Tepi Barat hingga Yerusalem Timur.
Tak hanya itu, Dataran Tinggi Golan yang awalnya menjadi milik Suriah juga tak luput dari aneksasi.
Wilayah Jajahan Israel
1. Tepi Barat
Hamas mungkin masih bisa mengontrol secara ketat Jalur Gaza meski terkepung, namun berbeda dengan Tepi Barat.
Mengutip Reuters, Jumat (24/11/2023), Tepi Barat adalah gabungan antara kota-kota di lereng bukit, permukiman ilegal Israel, dan pos pemeriksaan tentara Zionis.
Israel memiliki kontrol atas wilayah tersebut sejak 1967, tepatnya setelah menang Perang Enam Hari. Pada September 1967, blok Etzion di Hebron menjadi permukiman Israel pertama yang dibangun di Tepi Barat.
Kendati mulai didominasi permukiman Israel, masih cukup banyak juga warga Palestina yang bertahan. Demi menjaga kontrolnya atas Tepi Barat, pemerintah Israel tetap menghadirkan sejumlah elemen keamanan, seperti Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Shin Bet (Badan Keamanan Israel), hingga penjaga perbatasan.
2. Dataran Tinggi Golan
Dataran Tinggi Golan adalah kawasan berbatu di barat daya Suriah. Lokasinya sendiri berada sekitar 60 kilometer dari barat daya Damaskus.
Melihat letaknya, Dataran Tinggi Golan adalah tempat yang sangat strategis, termasuk dalam sektor militer.
Ketika berada di dataran tinggi itu, akan terlihat pemandangan yang membentang menuju Danau Galilea di sebelah utara Israel hingga Lebanon dan Suriah.
Pada riwayatnya, Dataran Tinggi Golan menjadi wilayah Suriah. Namun, keadaan berubah ketika terjadi Perang Enam Hari pada 1967.
Israel yang memenangkan pertempuran berhasil merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah. Setelahnya, wilayah itu berada dalam kendali pasukan Israel.
Pada 14 Desember 1981, PM Israel Menachem Begin mengesahkan undang-undang untuk menjalankan pendudukan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Hal inilah yang menandai aneksasi wilayah tersebut secara ilegal.
3. Yerusalem Timur
Setelah Six-Day War 1967, Israel secara ilegal menduduki sejumlah wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur. Tak sebatas itu, mereka bahkan sempat mendeklarasikan wilayah tersebut sebagai ‘ibu kota yang abadi dan tidak terbagi’.
Mengutip Al Jazeera, tindakan Israel ini ditentang banyak negara dan tidak diakui. Kendati demikian, negara apartheid Zionis tersebut justru meresmikan aneksasi bagian timur kota Yerusalem pada 1980.
Setelahnya, Yerusalem Timur dibanjiri oleh para pemukim Israel. Anehnya, sebagian besar dari mereka membangun permukiman atau rumah di properti pribadi yang merupakan milik warga Palestina.
Tak hanya menyita tanah pribadi milik warga Palestina, pemerintah Israel juga membangun tembok pemisah pada 2002. Tembok tersebut tidak hanya memecah desa, namun juga seperti mengepung kota.
Terlepas dari aneksasi yang dilakukan, warga Palestina yang bertahan di Yerusalem Timur tidak diberikan status kenegaraan Israel. Sebagai gantinya, mereka diberikan status ‘penduduk tetap’ sebagaimana warga asing non-Yahudi yang pindah ke Israel.
Demikian ulasan mengenai sejumlah daerah jajahan yang berada dalam kendali Israel.
(sya)