Perusahaan Rusia Diperintahkan Siap Lakukan Transisi Mendadak ke Masa Perang
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan perintah kepada perusahaan-perusahaan di negaranya untuk dapat melakukan transisi mendadak ke operasi masa perang. Menurutnya kemampuan tersebut sangat penting untuk keamanan nasional.
Menurut layanan pers Kremlin, presiden Rusia membuat pernyataan pada hari Rabu di sebuah konferensi dengan pejabat menteri pertahanan senior dan top manajer perusahaan pertahanan besar.
"Saya ingin mencatat bahwa kemampuan ekonomi manapun untuk secara cepat meningkatkan output produk dan layanan pertahanan bila diperlukan adalah salah satu syarat paling penting keamanan militer negara tersebut," kata Putin.
"Semua perusahaan strategis dan perusahaan besar harus siap untuk ini," tegas Putin seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (23/11/2017).
Pemimpin Rusia menambahkan bahwa dia dan pejabat pertahanan senior telah membahas masalah ini pada tahun 2015 dan 2016. Ia pun meminta mereka yang menghadiri pertemuan tersebut untuk melaporkan mana masalah dari tahun-tahun sebelumnya yang telah ditangani dan mana yang tidak.
Konferensi tersebut memberikan perhatian terhadap hasil latihan militer Zapad 2017 yang diadakan oleh pasukan militer Rusia dan Belarusia pada bulan September lalu. Rusia mengirim sekitar 3.000 tentara ke negara tetangga Belarus, di mana mereka berlatih di enam lokasi, bersama dengan 7.000 tentara dan perwira dari negara tuan rumah. Rusia menerima tentara Belarusia di tiga lokasi militernya sendiri.
Kurang dari 13.000 tentara ikut ambil bagian dalam latihan tersebut, menurut angka dari kementerian pertahanan Rusia dan Belarus. Sekitar 70 pesawat, 680 kendaraan lapis baja, termasuk 250 tank, 200 senjata artileri, dan 10 kapal perang, dikerahkan oleh kedua negara.
Menurut layanan pers Kremlin, presiden Rusia membuat pernyataan pada hari Rabu di sebuah konferensi dengan pejabat menteri pertahanan senior dan top manajer perusahaan pertahanan besar.
"Saya ingin mencatat bahwa kemampuan ekonomi manapun untuk secara cepat meningkatkan output produk dan layanan pertahanan bila diperlukan adalah salah satu syarat paling penting keamanan militer negara tersebut," kata Putin.
"Semua perusahaan strategis dan perusahaan besar harus siap untuk ini," tegas Putin seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (23/11/2017).
Pemimpin Rusia menambahkan bahwa dia dan pejabat pertahanan senior telah membahas masalah ini pada tahun 2015 dan 2016. Ia pun meminta mereka yang menghadiri pertemuan tersebut untuk melaporkan mana masalah dari tahun-tahun sebelumnya yang telah ditangani dan mana yang tidak.
Konferensi tersebut memberikan perhatian terhadap hasil latihan militer Zapad 2017 yang diadakan oleh pasukan militer Rusia dan Belarusia pada bulan September lalu. Rusia mengirim sekitar 3.000 tentara ke negara tetangga Belarus, di mana mereka berlatih di enam lokasi, bersama dengan 7.000 tentara dan perwira dari negara tuan rumah. Rusia menerima tentara Belarusia di tiga lokasi militernya sendiri.
Kurang dari 13.000 tentara ikut ambil bagian dalam latihan tersebut, menurut angka dari kementerian pertahanan Rusia dan Belarus. Sekitar 70 pesawat, 680 kendaraan lapis baja, termasuk 250 tank, 200 senjata artileri, dan 10 kapal perang, dikerahkan oleh kedua negara.
(ian)