Pemukim Israel Gencarkan Pembersihan Etnis Palestina di Tepi Barat saat Genosida Gaza

Rabu, 22 November 2023 - 06:01 WIB
loading...
Pemukim Israel Gencarkan Pembersihan Etnis Palestina di Tepi Barat saat Genosida Gaza
Tentara cadangan dan pemukim Israel mengikuti pelatihan senjata di bangunan di Mitzpe Yair, permukiman Israel di Tepi Barat yang dijajah rezim apartheid Zionis. Foto/Marcus Yam/Los Angeles Times
A A A
TEPI BARAT - Pemukim ilegal Israel mengeksploitasigenosida brutal terhadap warga Palestina di Gaza untuk memperluas kampanye pengusiran paksa warga Palestina dari rumah mereka di Tepi Barat.

Menurut laporan Haaretz, milisi pemukim Israel yang didukung negara ini telah memulai kampanye perpindahan penduduk di tengah genosida di Gaza.

Sejak pertempuran di Gaza dimulai bulan lalu, warga Palestina dari enam belas komunitas penggembala di Tepi Barat terpaksa mengungsi setelah mendapat ancaman dari pemukim Israel.

Perbukitan Hebron Selatan kini dikuasai oleh “pasukan pertahanan” pemukim yang bertindak dengan kekebalan total.

“Pasukan pertahanan masyarakat mempunyai wewenang menangkap siapa pun yang mereka inginkan dan melakukan apa pun yang mereka inginkan,” ungkap peneliti lapangan dan pemandu B’Tselem Nasser Nawaj’ah pada Haaretz.

Para pemukim mengenakan seragam militer Israel saat mereka meneror desa-desa Palestina.

Para pemukim ilegal ini, yang seluruh pemukim dan permukiman mereka ilegal menurut hukum internasional, dikatakan telah berkembang “lebih liar dari sebelumnya”.



Dalam beberapa pekan terakhir, mereka memblokir semua jalan menuju desa-desa Palestina di wilayah tersebut dengan menggunakan batu-batu besar.

Desa Sussia, misalnya, adalah rumah bagi lebih dari 300 warga Palestina, namun terputus oleh enam belas penghalang jalan; bahkan ada pula yang didirikan di tengah ladang warga desa.

Desa tersebut sekarang benar-benar tidak dapat diakses dengan mobil.

“Seekor lalat pun tidak bisa sampai ke sini,” ujar Nawaj’ah. Menurut data dari B’Tselem, 149 keluarga Palestina yang baru mengungsi harus melarikan diri dan tidak akan pernah bisa kembali ke rumah mereka. Hal ini berarti perpindahan penduduk dengan alasan perang.

Pola teror dan pembersihan etnis yang sama terjadi di setiap desa Palestina. Para pemukim Israel, terkadang bertopeng dan berseragam militer, tiba pada malam hari untuk mengancam dan mengintimidasi warga.

Mereka menodongkan senjata ke kepala anak-anak, menghancurkan mobil dan harta benda lainnya, mengosongkan tangki air penduduk desa, merobek karung gandum, membunuh ternak dan menghancurkan harta benda, sambil menyampaikan ultimatum 24 jam kepada warga Palestina untuk pergi.

Penduduk Palestina yang ketakutan diberitahu jika mereka tidak meninggalkan rumah mereka dalam satu hari, para pemukim akan kembali dalam kegelapan untuk melakukan pembalasan dengan kekerasan.

Dengan menggunakan taktik brutal seperti itu, para pemukim secara sistematis memaksa desa demi desa untuk melakukan pengungsian paksa.

Haaretz menyelidiki desa-desa yang dijarah di Perbukitan Hebron Selatan dan menemukan tenda-tenda kosong, penduduknya diteror hingga diasingkan.

Bendera Israel kini berkibar dengan berani di atas wilayah Palestina yang dijajah rezim kolonial rasis Zionis.

Dengan fokus dunia pada Gaza, Israel dan pemukimnya pada dasarnya diberikan kebebasan untuk membersihkan etnis warga Palestina dan melakukan penjajahan permanen.

Ketika terorisme yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina mencapai puncaknya, satu petisi telah diajukan ke Pengadilan Tinggi Israel atas nama enam desa Palestina di Area C Tepi Barat yang diduduki.

Petisi tersebut mendesak Pasukan Kolonial Israel (IDF), Polisi Israel dan entitas negara lainnya untuk melindungi warga Palestina dari pelecehan dan pengungsian paksa yang disebabkan oleh kekerasan yang dilakukan pemukim ekstremis dan tentara Israel.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0966 seconds (0.1#10.140)