Darah dan Uang, Medvedev Bongkar Inti Doktrin Keamanan AS

Selasa, 21 November 2023 - 05:15 WIB
loading...
Darah dan Uang, Medvedev Bongkar Inti Doktrin Keamanan AS
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev. Foto/sputnik
A A A
MOSKOW - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan opini terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk Washington Post sekali lagi menyoroti esensi doktrin keamanan Washington, yaitu memenuhi kepentingan Amerika dengan mengorbankan pihak lain.

“AS membuat dirinya lebih aman dengan mengucurkan uang ke industri militernya sendiri dan memulai perang di benua lain,” ujar Medvedev pada Minggu (19/11/2023) dalam postingan di X.

Medvedev menyebutnya sebagai “inti dari doktrin keamanan Amerika.”

“Itulah mengapa komitmen kami terhadap Ukraina saat ini merupakan investasi bagi keamanan kami sendiri,” ujar Biden dalam artikelnya yang diterbitkan pada Sabtu.

Medvedev yang kini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, menanggapi hal ini dengan mengatakan, “AS pada dasarnya menganggap uang dan darah sebagai investasi yang baik.”

“Betapa sangat Amerika. Tidak ada komentar,” tegas dia.

“Yang lain, tentu saja, tidak penting,” ujar mantan pemimpin Rusia itu, mengomentari artikel di mana Biden sekali lagi menegaskan kembali dukungan AS terhadap Ukraina dan Israel.



Pemimpin AS tersebut juga berpendapat Rusia dan pejuang Hamas yang bermarkas di Gaza tidak boleh dibiarkan melakukan apa yang mereka inginkan.

“Dari tragedi dan pergolakan besar, kemajuan besar bisa dicapai,” tulis Biden. Dia mengklaim, “AS adalah negara penting yang memiliki tugas kepemimpinan.”

Mengenai topik Ukraina, presiden AS juga mengakui konflik tersebut “menarik Amerika secara langsung.”

Washington secara terbuka mendukung Kiev sejak permusuhan bersenjata dengan Moskow dimulai pada Februari 2022.

AS telah memberi Ukraina peralatan militer senilai miliaran dolar bersama dengan sekutunya di Eropa dan negara lain.

Moskow berulang kali berpendapat pengiriman senjata ke Kiev hanya akan memperpanjang operasi militer dan memperpanjang penderitaan manusia.

Rusia juga berulang kali menuduh AS dan sekutunya berencana membuat Kiev berperang “sampai warga Ukraina yang terakhir.”

Pasokan militer Barat yang berlimpah, termasuk kendaraan lapis baja berat, seperti tank dan kendaraan tempur infantri, sejauh ini tidak membantu Ukraina mencapai keberhasilan signifikan dalam serangan musim panas yang diawasi ketat, yang gagal membawa perubahan berarti di garis depan selama beberapa bulan sejak dimulainya operasi pada awal Juni.

Namun pasukan Ukraina menderita kerugian besar baik personel maupun material, termasuk peralatan yang dipasok Barat, selama serangan balasan tersebut.

Pada awal November, Pentagon memperingatkan pihaknya berpotensi hanya memiliki sisa dana sebesar USD1 miliar untuk bantuan militer Ukraina dan harus menjatah paket senjata di masa depan.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1110 seconds (0.1#10.140)