Jenderal Inggris Diduga Sembunyikan Bukti Pasukan Khusus SAS Eksekusi Tahanan Afghanistan
loading...
A
A
A
LONDON - Salah satu jenderal militer paling senior Inggris diduga menyembunyikan bukti pasukan khusus Special Air Service (SAS) mengeksekusi tahanan yang diborgol di Afghanistan.
Mengutip laporan BBC, Jumat (17/11/2023), jenderal tersebut diduga memilih untuk tidak mengungkapkannya kepada polisi militer.
Perwira yang dimaksud adalah Jenderal Gwyn Jenkins. Dia kini menjadi perwira paling senior kedua di Angkatan Bersenjata Inggris.
BBC, mengutip investigasi program Panorama, melaporkan bahwa ada laporan tertulis terperinci tentang percakapan antara tentara yang menggambarkan pembunuhan di luar proses hukum terhadap warga Afghanistan pada tahun 2011.
Pada bulan Maret tahun itu, Jenkins diduga menerima informasi dari seorang petugas di Special Boat Services Inggris bahwa rekan-rekannya secara tidak sah membunuh warga sipil tak bersenjata dalam penggerebekan malam hari, demikian laporan tersebut.
Laporan tersebut menambahkan bahwa tentara SAS secara rutin membunuh “laki-laki usia tempur", yang didefinisikan sebagai laki-laki berusia 15 tahun ke atas, terlepas dari apakah mereka menimbulkan ancaman atau tidak.
“Dalam satu kasus, disebutkan bahwa sebuah bantal diletakkan di atas kepala seseorang yang dibunuh dengan pistol,” bunyi laporan dalam dokumen tersebut.
Alih-alih menyerahkan bukti-bukti tersebut kepada polisi militer, seperti yang diwajibkan oleh hukum, Jenkins malah menyimpan dokumen-dokumen tersebut dalam folder rahasia dan menguncinya di brankas, setelah memberi pengarahan kepada atasannya, Jenderal Jonathan Page, tentang isinya.
BBC juga mencatat bahwa tentara SAS diduga meletakkan senjata di dekat tubuh warga Afghanistan yang tidak bersenjata sebagai upaya untuk membenarkan pembunuhan tersebut.
Mengutip laporan BBC, Jumat (17/11/2023), jenderal tersebut diduga memilih untuk tidak mengungkapkannya kepada polisi militer.
Perwira yang dimaksud adalah Jenderal Gwyn Jenkins. Dia kini menjadi perwira paling senior kedua di Angkatan Bersenjata Inggris.
BBC, mengutip investigasi program Panorama, melaporkan bahwa ada laporan tertulis terperinci tentang percakapan antara tentara yang menggambarkan pembunuhan di luar proses hukum terhadap warga Afghanistan pada tahun 2011.
Pada bulan Maret tahun itu, Jenkins diduga menerima informasi dari seorang petugas di Special Boat Services Inggris bahwa rekan-rekannya secara tidak sah membunuh warga sipil tak bersenjata dalam penggerebekan malam hari, demikian laporan tersebut.
Laporan tersebut menambahkan bahwa tentara SAS secara rutin membunuh “laki-laki usia tempur", yang didefinisikan sebagai laki-laki berusia 15 tahun ke atas, terlepas dari apakah mereka menimbulkan ancaman atau tidak.
“Dalam satu kasus, disebutkan bahwa sebuah bantal diletakkan di atas kepala seseorang yang dibunuh dengan pistol,” bunyi laporan dalam dokumen tersebut.
Alih-alih menyerahkan bukti-bukti tersebut kepada polisi militer, seperti yang diwajibkan oleh hukum, Jenkins malah menyimpan dokumen-dokumen tersebut dalam folder rahasia dan menguncinya di brankas, setelah memberi pengarahan kepada atasannya, Jenderal Jonathan Page, tentang isinya.
BBC juga mencatat bahwa tentara SAS diduga meletakkan senjata di dekat tubuh warga Afghanistan yang tidak bersenjata sebagai upaya untuk membenarkan pembunuhan tersebut.