Kisah Pilu Ghalya Abu-Rida, Nenek Palestina yang Diberi Minum dan Difoto Tentara Israel sebelum Dibunuh

Kamis, 16 November 2023 - 17:33 WIB
loading...
Kisah Pilu Ghalya Abu-Rida,...
Tentara Israel memberi minum nenek Ghalya Abu-Rida sebelum menembak kepalanya. Foto/middle east monitor
A A A
GAZA - Kisah Ghalya Abu-Rida, seorang nenek Palestina yang dibunuh tentara Israel pernah menjadi perhatian banyak orang pada 2015 lalu.

Kejadian tersebut seakan menambah deretan panjang kekejaman tentara Israel terhadap warga Palestina.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar musim panas 2014. Waktu itu, Israel sendiri tengah gencar menyerbu dan mengebom Jalur Gaza.

Mengutip laman Middle East Monitor, Kamis (16/11/2023), seorang jurnalis TV Al-Aqsa bernama Ahmad Qdeh menggambarkan salah satu situasi yang diingat ketika Israel melancarkan agresi brutal ke Gaza.

Salah satu cerita yang dilaporkan Qdeh adalah terkait aksi eksekusi lapangan dari para tentara Israel. Pada sebuah kenangannya, ia mengingat sosok wanita tua bernama Abu-Rida.

Kisah Pilu Ghalya Abu-Rida Nenek Palestina


Ghalya Abu-Rida merupakan seorang warga yang tinggal di daerah Khuza'a, sebelah timur kota Khan Younis.

Menariknya, dulu Ahmad Qdeh juga pernah tinggal di daerah tersebut dan sempat membuat laporan di televisi tentang kisah wanita renta tersebut.

Saat Israel melancarkan agresi ke Jalur Gaza musim panas 2014, seorang tentara mendekati wanita Palestina berusia 74 tahun. Ia tak lain adalah Ghalya Abu-Rida.

Setelah mendekat, tentara Israel memberinya seteguk air. Tak sebatas itu, mereka juga sempat mengambil foto bersama Ghalya.

Namun, jangan salah mengartikannya dulu. Setelah mengambil foto bersama, Ghalya dikatakan telah ditembak mati.

Beberapa waktu berselang, Ghalya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dengan luka tembak di dekat rumahnya.



Berdasar pada foto yang sempat dibagikan tentara Israel ketika bersama Ghalya, pihak keluarga meyakini IDF telah membunuhnya tak lama setelah mengambil gambar untuk kepentingan media propaganda.

Pada usia senjanya, Ghalya Abu-Rida memiliki tubuh lemah dan rambut yang sudah memutih. Saat agresi Israel, ia menolak meninggalkan rumahnya.

Padahal, waktu itu tentara Israel telah memerintahkan para warga Khuza'a untuk mengungsi. Namun, Ghalya mengira usia tua akan melindunginya dari sasaran tentara Israel, sehingga ia memutuskan tetap tinggal di rumah.

Namun perkiraan sang nenek itu meleset jauh. Tentara Israel terbukti tak segan membunuh anak-anak, wanita, dan orang lanjut usia.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1102 seconds (0.1#10.140)