Palestina Desak Inggris Minta Maaf Soal Deklarasi Balfour
A
A
A
RAMALLAH - Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mendesak Inggris untuk meminta maaf atas Deklarasi Balfour. Deklarasi, yang dirilis 100 tahun lalu adalah cikal bakal munculnya Israel.
Hamdallah mengatakan deklarasi Balfour, yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Inggris kala itu yakni Arthur Balfour telah menjadi "ketidakadilan historis" terhadap rakyat Palestina.
Dia juga mengatakan bahwa Inggris seharusnya tidak merayakan deklarasi tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Inggris Theresa May beberapa waktu lalu menggelar makan malam di London untuk menandai lahirnya deklarasi tersebut dalam pembentukan Israel pada tahun 1948.
"Perayaan tersebut merupakan tantangan bagi opini publik internasional, yang mendukung kepentingan nasional kita," kata Hamdallah dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (30/10).
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan anggota pemerintahannya sebelumnya mengklaim bahwa mereka siap untuk menuntut pemerintah Inggris terkait Deklarasi Balfour, dengan alasan bahwa hal tersebut menyebabkan perpindahan 700 ribu orang Palestina pada tahun 1948.
Namun, sampai saat ini belum ada langkah konkret yang dilakukan pemerintah Palestina dalam mengajukan tuntutan tersebut.
Hamdallah mengatakan deklarasi Balfour, yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Inggris kala itu yakni Arthur Balfour telah menjadi "ketidakadilan historis" terhadap rakyat Palestina.
Dia juga mengatakan bahwa Inggris seharusnya tidak merayakan deklarasi tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Inggris Theresa May beberapa waktu lalu menggelar makan malam di London untuk menandai lahirnya deklarasi tersebut dalam pembentukan Israel pada tahun 1948.
"Perayaan tersebut merupakan tantangan bagi opini publik internasional, yang mendukung kepentingan nasional kita," kata Hamdallah dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (30/10).
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan anggota pemerintahannya sebelumnya mengklaim bahwa mereka siap untuk menuntut pemerintah Inggris terkait Deklarasi Balfour, dengan alasan bahwa hal tersebut menyebabkan perpindahan 700 ribu orang Palestina pada tahun 1948.
Namun, sampai saat ini belum ada langkah konkret yang dilakukan pemerintah Palestina dalam mengajukan tuntutan tersebut.
(esn)