Surat Si Genius Albert Einstein dan Ramalan Runtuhnya Israel
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Albert Einstein, fisikawan genius dan salah satu ilmuwan terhebat sepanjang sejarah, adalah orang Yahudi. Namun, dia membenci gerakan Zionis yang mendirikan Negara Israel sebagai proyek.
Ketika perang Israel-Hamas berkecamuk dalam 42 hari terakhir, surat Einstein yang memprediksi kehancuran Negara Israel kembali jadi bahan pembicaraan publik.
Surat Einstein yang hanya berisi sekitar 50 kata, berisi refleksi tentang nasib akhir Negara Israel ketika dia diminta membantu mengumpulkan dana untuk apa yang dia sebut "sel-sel teroris" partai berkuasa Israel kala itu.
Sepuluh tahun sebelum Negara Israel mendeklarasikan pendiriannya pada tahun 1948 di atas tanah yang dicuri dari rakyat Palestina, Einstein blakblakan bahwa pembentukan Negara Israel bertentangan dengan sifat esensial Yudaisme.
Setelah melarikan diri dari Jerman pada masa pemerintahan Adolf Hitler dan akhirnya menjadi warga negara AS, Einstein tidak memerlukan pelajaran apa pun tentang seperti apa fasisme.
Fisikawan genius ini, didukung oleh beberapa intelektual Yahudi terkenal lainnya, sudah menemukan kekurangan dan garis kesalahan pada tahun 1946 ketika dia berpidato di depan Komite Penyelidikan Anglo-Amerika mengenai isu Palestina.
Dia tidak mengerti mengapa Negara Israel dibutuhkan. “Saya yakin itu buruk,” katanya.
Dua tahun kemudian, pada tahun 1948, dia dan sejumlah akademisi Yahudi mengirimkan surat ke New York Times untuk memprotes kunjungan Perdana Menteri Israel Menachem Begin ke Amerika Serikat.
Dalam surat yang terdokumentasi dengan baik, mereka mengecam Partai Herut (Kebebasan) pimpinan Menachem Begin, dan menyamakannya dengan partai politik yang organisasi, metode, filosofi politik, dan daya tarik sosialnya sangat mirip dengan partai Nazi dan Fasis.
Herut adalah partai nasionalis sayap kanan yang kemudian menjadi Partai Likud yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu—PM Israel sekarang ini.
Ketika perang Israel-Hamas berkecamuk dalam 42 hari terakhir, surat Einstein yang memprediksi kehancuran Negara Israel kembali jadi bahan pembicaraan publik.
Surat Einstein yang hanya berisi sekitar 50 kata, berisi refleksi tentang nasib akhir Negara Israel ketika dia diminta membantu mengumpulkan dana untuk apa yang dia sebut "sel-sel teroris" partai berkuasa Israel kala itu.
Sepuluh tahun sebelum Negara Israel mendeklarasikan pendiriannya pada tahun 1948 di atas tanah yang dicuri dari rakyat Palestina, Einstein blakblakan bahwa pembentukan Negara Israel bertentangan dengan sifat esensial Yudaisme.
Setelah melarikan diri dari Jerman pada masa pemerintahan Adolf Hitler dan akhirnya menjadi warga negara AS, Einstein tidak memerlukan pelajaran apa pun tentang seperti apa fasisme.
Fisikawan genius ini, didukung oleh beberapa intelektual Yahudi terkenal lainnya, sudah menemukan kekurangan dan garis kesalahan pada tahun 1946 ketika dia berpidato di depan Komite Penyelidikan Anglo-Amerika mengenai isu Palestina.
Dia tidak mengerti mengapa Negara Israel dibutuhkan. “Saya yakin itu buruk,” katanya.
Dua tahun kemudian, pada tahun 1948, dia dan sejumlah akademisi Yahudi mengirimkan surat ke New York Times untuk memprotes kunjungan Perdana Menteri Israel Menachem Begin ke Amerika Serikat.
Dalam surat yang terdokumentasi dengan baik, mereka mengecam Partai Herut (Kebebasan) pimpinan Menachem Begin, dan menyamakannya dengan partai politik yang organisasi, metode, filosofi politik, dan daya tarik sosialnya sangat mirip dengan partai Nazi dan Fasis.
Herut adalah partai nasionalis sayap kanan yang kemudian menjadi Partai Likud yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu—PM Israel sekarang ini.