Israel Hancurkan Sebuah Desa Badui untuk ke-120 Kalinya
A
A
A
TEL AVIV - Israel hari ini, Rabu (25/10/2017), menghancurkan desa Badui Al-Araqeeb di padang pasir Negev. Penghancuran ini adalah untuk yang ke-120 kalinya, menurut kantor berita resmi Palestina Wafa.
Situs tersebut melaporkan bahwa staf dari Israel Land Authority (ILA) menemani Polisi Israel dan buldoser membersihkan isi desa tersebut. Mereka menghancurkan rumah-rumah darurat yang terbuat dari seng yang dibangun warga setiap kali desa tersebut dibongkar.
Dikutip dari Middle East Monitor, Pengadilan Israel memutuskan bulan lalu bahwa enam warga Al-Araqeeb harus membayar USD72.000 untuk biaya pembongkaran sebelumnya, di samping USD27,693 untuk menutupi biaya pengacara negara. Putusan ini adalah tambahan dari biaya sebelumnya yang diminta oleh penduduk Israel untuk membayar penghancuran.
Menurut warga Al-Araqeb, sebelum keputusan pengadilan terakhir, desa tersebut diperintahkan untuk membayar lebih dari USD541 ribu untuk biaya kumulatif pembongkaran paksa Israel yang dilakukan terhadap desa tersebut sejak 2010.
Al-Araqeeb terakhir dihancurkan pada 3 Oktober.
Al-Araqeb adalah satu dari 35 desa "Badui yang tidak dikenal". Menurut Asosiasi Hak Sipil di Israel (ACRI), lebih dari separuh sekitar 160 ribu orang Badui di Negev tinggal di desa-desa yang tidak dikenal.
Desa-desa Badui yang tidak dikenal didirikan di Negev segera setelah perang Arab-Israel 1948 setelah terciptanya Negara Israel.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa pembongkaran desa-desa Badui yang tidak dikenal merupakan kebijakan sentral Israel yang bertujuan untuk menyingkirkan penduduk asli Palestina dari Tanah Negeb. Mereka dipindahkan untuk memberi ruang bagi perluasan komunitas Yahudi Israel.
Situs tersebut melaporkan bahwa staf dari Israel Land Authority (ILA) menemani Polisi Israel dan buldoser membersihkan isi desa tersebut. Mereka menghancurkan rumah-rumah darurat yang terbuat dari seng yang dibangun warga setiap kali desa tersebut dibongkar.
Dikutip dari Middle East Monitor, Pengadilan Israel memutuskan bulan lalu bahwa enam warga Al-Araqeeb harus membayar USD72.000 untuk biaya pembongkaran sebelumnya, di samping USD27,693 untuk menutupi biaya pengacara negara. Putusan ini adalah tambahan dari biaya sebelumnya yang diminta oleh penduduk Israel untuk membayar penghancuran.
Menurut warga Al-Araqeb, sebelum keputusan pengadilan terakhir, desa tersebut diperintahkan untuk membayar lebih dari USD541 ribu untuk biaya kumulatif pembongkaran paksa Israel yang dilakukan terhadap desa tersebut sejak 2010.
Al-Araqeeb terakhir dihancurkan pada 3 Oktober.
Al-Araqeb adalah satu dari 35 desa "Badui yang tidak dikenal". Menurut Asosiasi Hak Sipil di Israel (ACRI), lebih dari separuh sekitar 160 ribu orang Badui di Negev tinggal di desa-desa yang tidak dikenal.
Desa-desa Badui yang tidak dikenal didirikan di Negev segera setelah perang Arab-Israel 1948 setelah terciptanya Negara Israel.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa pembongkaran desa-desa Badui yang tidak dikenal merupakan kebijakan sentral Israel yang bertujuan untuk menyingkirkan penduduk asli Palestina dari Tanah Negeb. Mereka dipindahkan untuk memberi ruang bagi perluasan komunitas Yahudi Israel.
(ian)