Korut Tidak Takut dengan Ancaman Penghancuran Total Trump

Jum'at, 20 Oktober 2017 - 09:59 WIB
Korut Tidak Takut dengan Ancaman Penghancuran Total Trump
Korut Tidak Takut dengan Ancaman Penghancuran Total Trump
A A A
SYDNEY - Korea Utara (Korut) telah mengirim sebuah surat ke parlemen Australia. Dalam suratnya, Korut mengklaim sebagai kekuatan nuklir dan tidak akan takut dengan ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Baca Juga: Korut Kirim Surat 'Putus Asa' ke Australia soal Arogansi AS

"Jika Trump berpikir bahwa dia akan membawa DPRK, sebuah kekuatan nuklir, berlutut melalui ancaman perang nuklir, ini akan menjadi kesalahan perhitungan yang besar dan sebuah ekspresi ketidaktahuan," bunyi salinan dari surat itu yang diterbitkan Sydney Morning Herald dan diverifikasi oleh kementerian luar negeri Australia.

"Trump mengancam untuk benar-benar menghancurkan DPRK...ini adalah tindakan ekstrem yang mengancam untuk benar-benar menghancurkan seluruh dunia," sambung surat itu seperti dikutip dari Reuters, Jumat (20/10/2017).

Seorang juru bicara Menteri Luar Negeri Australia mengatakan kepada Reuters bahwa laporan Herald akurat dan salinan surat kabar tersebut tertanggal 28 September adalah asli.

Dengan judul "Surat Terbuka untuk Parlemen di Berbagai Negara," catatan tersebut mengatakan bahwa surat itu dikirim dari Kedutaan Besar Korut di Jakarta, Indonesia, ke Kedutaan Besar Australia di kota yang sama, dan juga di negara lain, tanpa menyebutkannya.

DPRK adalah singkatan dari Republik Rakyat Demokratik Korea, nama resmi Korut.

Ketegangan meningkat di semenanjung menyusul serangkaian tes senjata oleh Korut. Situasi semakin panas setelah Presiden AS Donald Trump terlibat perang kata-kata dengan pemimpin Korut Kim Jong-un.

Trump, dalam pidato bulan lalu di Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengancam untuk "menghancurkan secara total" Korut jika perlu untuk membela diri dan sekutu-sekutunya. Ia pun menyebut pemimpin Korut Kim Jong Un sebagai "manusia roket" dalam sebuah misi bunuh diri.

Baca Juga: Trump: Jika Dipaksa Membela Diri, AS Hancurkan Korut Total

Surat tersebut meminta negara-negara yang mencintai kemerdekaan, perdamaian dan keadilan untuk melaksanakan tugas mereka dan menjaga kewaspadaan yang tajam terhadap gerakan pemerintahan Trump yang keji dan sembrono yang berusaha membuat dunia ini menjadi bencana nuklir yang mengerikan.

Pada sebuah konferensi pers di Sydney, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan bahwa catatan tersebut adalah sebuah komunikasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Bukan seperti biasanya mereka mempublikasikan pesan global mereka. Strategi kolektif memaksakan tekanan diplomatik dan ekonomi maksimum melalui sanksi terhadap Korea Utara sedang berjalan. Ini adalah respons terhadap tekanan," kata Bishop.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3828 seconds (0.1#10.140)