Afrika Selatan Jajaki Peluang Investasi dan Perdagangan dengan Indonesia
loading...
A
A
A
RIYADH - Indonesia dan Afrika Selatan memiliki peluang besar untuk meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk peluang investasi dan perdagangan. Hal itu bisa diwujudkan meski jarak geografis yang jauh, tetapi kedua negara memiliki ikatan sejarah.
Menteri Perdagangan dan Industri Afrika Selatan Ebrahim Patel mengungkapkan baik Afrika Selatan dan Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar.
"Afrika Selatan mampu menghasilkan banyak daging sapi dan produk lainnya, namun kita juga berada di benua Afrika. Afrika Selatan adalah negara industri besar. Namun demikian, Indonesia dan Afrika Selatan juga memiliki kekuatan industrialisasi yang besar," kata Patel di sela-sela Konferensi Ekonomi Afrika - Arab Saudi di Riyadh, Arab Saudi, yang digelar sejak Kamis (9/11/2023) hingga Jumat (10/11/2023).
Dijelaskan lebih lanjut oleh Patel bahwa berbagai peluang tersebut merupakan peluang kolaborasi antara Indonesia dan Afrika Selatan.
"Kita bisa memperkuat hubungan ekonomi tersebut dan tentu saja mengingat lokasi Indonesia di kawasan Asean dan lokasi Afrika Selatan di benua Afrika, kita dapat meningkatkan kerja sama perdagangan," ujar Patel.
Apa saja peluang kerja sama kedua negara? "Kami memiliki beragam mineral. Kami dapat berkolaborasi dalam membuka peluang Afrika Selatan kaya akan mineral seperti kelompok mineral kromium platinum dan Paladium," papar Patel.
Dia menambahkan, Indonesia dan Afrika Selatan bisa bekerja sama untuk menghasilkan baja berkualitas tinggi. "Anda memerlukan sejumlah mineral yang berbeda dan merupakan sebuah peluang saat ini, untuk kolaborasi yang lebih dalam," ujar Patel.
Kedepannya, Afrika Selatan juga bisa belajar dari beberapa keberhasilan Indonesia. Dan Indonesia sukses mengembangkan industri yang dan proses transisi ke produksi kendaraan listrik.
Apalagi, baik Afrika Selatan dan Indonesia memiliki catatan sejarah yang panjang. Dulu, Orang Indonesia dari Tidore sudah pergi ke Afrika Selatan sebagai pekerja saat penjajahan Belanda.
"Kita bisa melakukan lebih banyak investasi juga merupakan budaya abad ke-17. Lebih dari tiga ratus tahun yang lalu banyak orang Indonesia yang diperbudak oleh Belanda dan mereka dibawa ke Afrika Selatan dan mereka menjadi bagian besar dari penduduk Cape Town. Kakek buyut saya sendiri berasal dari pulau Dibawa ke Afrika Selatan karena dia ditangkap sebagai tahanan politik dan dibawa ke Afrika Selatan karena dia melawan Belanda pada tahun 1780-an," kata Patel.
Jadi ikatan sejarah tersebut, menurut Patel, mampu menghubungkan keterkaitan budaya sejarah. "Itun menjadi dasar untuk menumbuhkan rasa keterkaitan ekonomi antara Indonesia dan Afrika Selatan," jelasnya.
Lihat Juga: Pakar Terorisme Bingung, Taleb Abdulmohsen Murtad dan Ateis tapi Serang Pasar Natal Jerman
Menteri Perdagangan dan Industri Afrika Selatan Ebrahim Patel mengungkapkan baik Afrika Selatan dan Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar.
"Afrika Selatan mampu menghasilkan banyak daging sapi dan produk lainnya, namun kita juga berada di benua Afrika. Afrika Selatan adalah negara industri besar. Namun demikian, Indonesia dan Afrika Selatan juga memiliki kekuatan industrialisasi yang besar," kata Patel di sela-sela Konferensi Ekonomi Afrika - Arab Saudi di Riyadh, Arab Saudi, yang digelar sejak Kamis (9/11/2023) hingga Jumat (10/11/2023).
Dijelaskan lebih lanjut oleh Patel bahwa berbagai peluang tersebut merupakan peluang kolaborasi antara Indonesia dan Afrika Selatan.
"Kita bisa memperkuat hubungan ekonomi tersebut dan tentu saja mengingat lokasi Indonesia di kawasan Asean dan lokasi Afrika Selatan di benua Afrika, kita dapat meningkatkan kerja sama perdagangan," ujar Patel.
Apa saja peluang kerja sama kedua negara? "Kami memiliki beragam mineral. Kami dapat berkolaborasi dalam membuka peluang Afrika Selatan kaya akan mineral seperti kelompok mineral kromium platinum dan Paladium," papar Patel.
Dia menambahkan, Indonesia dan Afrika Selatan bisa bekerja sama untuk menghasilkan baja berkualitas tinggi. "Anda memerlukan sejumlah mineral yang berbeda dan merupakan sebuah peluang saat ini, untuk kolaborasi yang lebih dalam," ujar Patel.
Kedepannya, Afrika Selatan juga bisa belajar dari beberapa keberhasilan Indonesia. Dan Indonesia sukses mengembangkan industri yang dan proses transisi ke produksi kendaraan listrik.
Apalagi, baik Afrika Selatan dan Indonesia memiliki catatan sejarah yang panjang. Dulu, Orang Indonesia dari Tidore sudah pergi ke Afrika Selatan sebagai pekerja saat penjajahan Belanda.
"Kita bisa melakukan lebih banyak investasi juga merupakan budaya abad ke-17. Lebih dari tiga ratus tahun yang lalu banyak orang Indonesia yang diperbudak oleh Belanda dan mereka dibawa ke Afrika Selatan dan mereka menjadi bagian besar dari penduduk Cape Town. Kakek buyut saya sendiri berasal dari pulau Dibawa ke Afrika Selatan karena dia ditangkap sebagai tahanan politik dan dibawa ke Afrika Selatan karena dia melawan Belanda pada tahun 1780-an," kata Patel.
Jadi ikatan sejarah tersebut, menurut Patel, mampu menghubungkan keterkaitan budaya sejarah. "Itun menjadi dasar untuk menumbuhkan rasa keterkaitan ekonomi antara Indonesia dan Afrika Selatan," jelasnya.
Lihat Juga: Pakar Terorisme Bingung, Taleb Abdulmohsen Murtad dan Ateis tapi Serang Pasar Natal Jerman
(ahm)