Dua Sekolah Yahudi di Kanada Jadi Sasaran Penembakan
loading...
A
A
A
OTTAWA - Dua sekolah Yahudi di Montreal, Kanada jadi sasaran penembakan. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Pihak kepolisiansetempattengah menyelidiki peristiwa tersebut.
Juru bicara kepolisian Montreal, Jean-Pierre Brabant mengatakan, polisi menerima dua panggolan 911. Pertama pada sekitar pukul 08.20 dan yang kedua sebelum pukul 08.50 waktu setempat.
Dalam kedua kasus tersebut, para penelepon melaporkan bahwa pintu depan sekolah terkena peluru.
"Namun polisi belum dapat memastikan apakah ada kaitan antara insiden tersebut," katanya seperti dikutip dari CBC, Jumat (10/11/2023).
Tidak jelas kapan aksi penembakan dilakukan.
Salah satu sekolah, Sekolah Dasar Talmud Torah, terletak di Saint-Kevin Avenue di lingkungan kota Cote-des-Neiges. Setidaknya satu selongsong peluru ditemukan di tempat kejadian, menurut Brabant.
Sekolah yang lain, Yeshiva Gedola dari Montreal, terletak di Deacon Road, juga di Cote-des-Neiges.
Brabant mengatakan kedua sekolah sedang kosong pada saat penembakan terjadi dan tidak ada yang terluka.
David Oliel, siswa yang belajar di Yeshiva Gedola, mengatakan kejadian itu tidak akan menghalangi dia untuk secara terbuka menjalankan keyakinannya.
Juru bicara kepolisian Montreal, Jean-Pierre Brabant mengatakan, polisi menerima dua panggolan 911. Pertama pada sekitar pukul 08.20 dan yang kedua sebelum pukul 08.50 waktu setempat.
Dalam kedua kasus tersebut, para penelepon melaporkan bahwa pintu depan sekolah terkena peluru.
"Namun polisi belum dapat memastikan apakah ada kaitan antara insiden tersebut," katanya seperti dikutip dari CBC, Jumat (10/11/2023).
Tidak jelas kapan aksi penembakan dilakukan.
Salah satu sekolah, Sekolah Dasar Talmud Torah, terletak di Saint-Kevin Avenue di lingkungan kota Cote-des-Neiges. Setidaknya satu selongsong peluru ditemukan di tempat kejadian, menurut Brabant.
Sekolah yang lain, Yeshiva Gedola dari Montreal, terletak di Deacon Road, juga di Cote-des-Neiges.
Brabant mengatakan kedua sekolah sedang kosong pada saat penembakan terjadi dan tidak ada yang terluka.
David Oliel, siswa yang belajar di Yeshiva Gedola, mengatakan kejadian itu tidak akan menghalangi dia untuk secara terbuka menjalankan keyakinannya.