Dukung Upaya Berangus Terorisme, Rusia Kirim Senjata ke Filipina
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan, Rusia telah menyumbang senjata dan alat-alat militer untuk membantu mereka mengalahkan kelompok teroris. Filipina saat ini masih terlibat pertempuran di bagian selatan negara tersebut, melawan Abu Sayyaf.
Dalam sebuah pernyataan, Duterte mengatakan, senjata tersebut akan tiba di Manila pada akhir bulan ini. Duterte lalu menyebut, pada awalnya Duta Besar Rusia di Manila, Igor Khovaevingin merahasiakan hal ini, namun dia menolak. Alasannya, cepat atau lambat masyarakat akan tahu akan hal ini.
"Rusia menyumbangkan senjata dan kendaraan untuk membantu Filipina memerangi terorisme. Lima ribu Kalashnikov. Kami tidak perlu merahasiakannya. Namun, Duta Besar Rusia Igor Khovaev ingin merahasiakan berita tersebut. Mereka tidak menginginkannya diketahui publik? Semua orang akan tahu akhirnya," ucap Duterte, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (12/10).
Menurut Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, sumbangan itu akan mencakup satu juta peluru dan 20 truk baru. Bantuan itu, lanjut Lorenzana, akan tiba di Filipian pada 22 Oktober mendatang.
"Ini adalah bantuan Rusia dalam memerangi terorisme. Mereka juga memerangi terorisme di negara mereka dan mereka ingin membantu memerangi terorisme di seluruh dunia," ungkap Lorenzana.
Dia menambahkan, sampai saat ini Duterte belum menentukan akan diserahkan ke mana senjata itu, namun kemungkinan besar akan diserahkan ke Angaka Darat. "Kami tidak tahu berapa nilai donasi, tapi itu penting untuk dipastikan. Ini adalah hibah, tanpa biaya," tukasnya.
Dalam sebuah pernyataan, Duterte mengatakan, senjata tersebut akan tiba di Manila pada akhir bulan ini. Duterte lalu menyebut, pada awalnya Duta Besar Rusia di Manila, Igor Khovaevingin merahasiakan hal ini, namun dia menolak. Alasannya, cepat atau lambat masyarakat akan tahu akan hal ini.
"Rusia menyumbangkan senjata dan kendaraan untuk membantu Filipina memerangi terorisme. Lima ribu Kalashnikov. Kami tidak perlu merahasiakannya. Namun, Duta Besar Rusia Igor Khovaev ingin merahasiakan berita tersebut. Mereka tidak menginginkannya diketahui publik? Semua orang akan tahu akhirnya," ucap Duterte, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (12/10).
Menurut Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, sumbangan itu akan mencakup satu juta peluru dan 20 truk baru. Bantuan itu, lanjut Lorenzana, akan tiba di Filipian pada 22 Oktober mendatang.
"Ini adalah bantuan Rusia dalam memerangi terorisme. Mereka juga memerangi terorisme di negara mereka dan mereka ingin membantu memerangi terorisme di seluruh dunia," ungkap Lorenzana.
Dia menambahkan, sampai saat ini Duterte belum menentukan akan diserahkan ke mana senjata itu, namun kemungkinan besar akan diserahkan ke Angaka Darat. "Kami tidak tahu berapa nilai donasi, tapi itu penting untuk dipastikan. Ini adalah hibah, tanpa biaya," tukasnya.
(esn)