Terus Ditekan, Pasukan Kurdi Nyatakan Siap Tempur

Senin, 25 September 2017 - 21:49 WIB
Terus Ditekan, Pasukan Kurdi Nyatakan Siap Tempur
Terus Ditekan, Pasukan Kurdi Nyatakan Siap Tempur
A A A
BAGHDAD - Panglima pasukan Kurdi Irak atau yang disebut juga dengan Peshmerga menyatakan pihaknya siap untuk menghalau setiap serangan yang datang. Pemerintah Kurdi Irak atau KRG mendapat tekanan dan ancaman terkait dengan digelarnya referendum kemerdekaan di wilayah mereka.

"Menurut pendapat saya, Peshmerga dalam keadaan siap tempur. Kami bisa melawan tentara Irak yang terdiri dari jutaan orang, tentara terkuat di wilayah ini pada saat itu, dengan hanya dipersenjatai dengan senapan Kalashnikov. Tentu saja, kami siap melawan (sebuah serangan) oleh siapapun," ucap Panglima Peshmerga, Sirwan Barzani.

Ketegangan terjadi antara Irak, Turki, dan Iran dengan KRG terkait dengan referendum kemerdekaan yang sedang berlangsung di Kurdistan Irak. Dengan alasan bisa menimbulkan kekacauan baru, Ketiga negara tersebut menentang pemungutan suara itu.

Iran berjanji untuk menutup semua penyeberangan perbatasan dengan Kurdistan Irak setelah pemungutan suara kemerdekaan. Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap wilayah tersebut jika referendum kemerdekaan berlangsung.

Barzani, seperti dilansir Sputnik pada Senin (25/9), menuturkan, semua blokade atau sanksi tersebut mungkin akan diterapkan kepada KRG. Namun, dia mengaku tidak yakin negara-negara tersebut akan melakukan serangan terhadap mereka.

"Mungkin ini (pernyataan tentang blokade) terkait dengan pemilihan umum, dengan politik domestik di negara-negara ini, jadi mereka menggunakan ancaman semacam itu. Sekarang, seluruh dunia melihat bahwa orang Kurdi dan Peshmerga tidak sama dengan 30 tahun yang lalu. Tidak mudah datang dan membuat blokade atau bertengkar dengan kami," ungkapnya.

Suku Kurdi, yang mengisi sekitar 20 persen populasi Irak, telah mencari bentuk pemerintahan sendiri selama beberapa dekade. Pada tahun 2005, Konstitusi Irak mengakui Kurdistan sebagai daerah otonom yang dijalankan oleh KRG. Referendum kemerdekaan yang digelar hari ini diumumkan oleh Presiden KRG, Masoud Barzani pada bulan Juni.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3494 seconds (0.1#10.140)