Marah kepada Rekan Kerjanya, Pekerja Perusahaan Bir Buang Air Kecil ke Tangki Pengolahan Bahan Baku

Jum'at, 03 November 2023 - 03:30 WIB
loading...
Marah kepada Rekan Kerjanya, Pekerja Perusahaan Bir Buang Air Kecil ke Tangki Pengolahan Bahan Baku
Pekerja perusahaan bir buang air di tangki produksi. Foto/Weibo/BBC
A A A
BEIJING - Seorang pekerja di China buang air kecil ke dalam tangki bir di Tsingtao setelah bertengkar dengan rekannya.

Pekerja tersebut terekam sedang buang air kecil ke dalam tangki yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan untuk membuat salah satu bir paling populer di China pada bulan lalu.

Video tersebut kemudian menjadi viral di media sosial dan memperoleh puluhan juta penayangan.

"Pekerja tersebut telah ditahan," demikian sebuah laporan resmi, dilansir BBC.

Pejabat dari kota Pingdu - tempat pabrik tersebut berada - menemukan bahwa pekerja tersebut sedang membantu menurunkan kontainer malt dari truk pada saat kejadian.



Dalam sebuah pernyataan di halaman resmi kota tersebut, Weibo, mereka mengatakan pekerja tersebut, yang bermarga Cui, bertengkar dengan seorang sopir truk mengenai pemindahan kendaraannya.

Cui kemudian naik ke dalam wadah yang baru saja dikosongkan dan buang air kecil ke dalamnya.

Tindakan Cui tertangkap kamera oleh pengemudi, yang kemudian memublikasikan videonya di Douyin, TikTok versi China.

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs mikroblog Tiongkok, Weibo, Tsingtao mengatakan pekerja tersebut telah ditempatkan di tahanan administratif karena kerusakan properti.

Di China, penahanan administratif adalah hukuman yang dapat dijatuhkan oleh polisi, bertindak tanpa pengawasan hukum, dan biasanya melibatkan penahanan antara lima hingga 15 hari dan terkadang disertai dengan peringatan dan denda.

Tsingtao menambahkan, pekerja tersebut bukanlah karyawan langsung tempat pembuatan bir tersebut dan bekerja di perusahaan yang menyediakan layanan outsourcing ke Tsingtao.

Pabrik bir tersebut melanjutkan dengan mengatakan bahwa mereka telah mengadopsi sejumlah langkah untuk memperkuat kontrol kualitas dan meningkatkan pemantauan perilaku karyawan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Mereka juga berjanji untuk menutup apa yang mereka sebut "celah dalam pengelolaan transportasi bahan mentah", dan mengatakan bahwa kumpulan malt yang terlibat dalam insiden tersebut telah disegel dan tidak akan diproduksi.
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1103 seconds (0.1#10.140)