PM Australia: Seluruh Korut Dilenyapkan jika Menyerang AS

Kamis, 21 September 2017 - 04:48 WIB
PM Australia: Seluruh Korut Dilenyapkan jika Menyerang AS
PM Australia: Seluruh Korut Dilenyapkan jika Menyerang AS
A A A
CANBERRA - Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mendukung ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Korea Utara (Korut) dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB. Turmbul memperingatkan rezim Kim Jong-un tentang dampak mengerikan jika nekat menyerang Washington dan sekutu-sekutunya.

“Seluruh negara (Korut) akan lenyap,” katanya. ”Banyak, ribuan orang yang tidak bersalah akan mati,” lanjut peringatan PM Turnbull.

Sebelumnya, Trump dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB mengatakan, AS akan menghancurkan Korut secara total jika dipaksa membela diri dan sekutu-sekutunya dari ancaman serangan nuklir Pyongyang. Dalam ancamannya, Trump meledek pemimpin Korut dengan sebutan “manusia roket”, yang akan menjalankan misi bunuh diri.

PM Turnbull mengatakan, Australia siap untuk membantu AS. ”Ini adalah fakta, sangat penting bahwa Korea Utara harus memahami bahwa jika menyerang AS atau sekutu-sekutunya, seperti yang dikatakan oleh Presiden (Trump), AS akan merespons dan merespons dengan cara yang akan mengakhiri rezim Korea Utara,” katanya.

“Maksud saya, ini adalah situasi meningkatnya gravitasi dan risiko, dan sangat penting bahwa PBB meningkatkan sanksi ekonomi terhadap Korea Utara, sehingga dapat dibawa ke perundingan tanpa konflik,” lanjut Turmbull.

Turnbull kembali menyerukan soal Perjanjian ANZUS. “Jika Amerika diserang oleh Korut, kami akan membantu Amerika, di bawah perjanjian yang sama, Amerika datang untuk membantu kami,” ujarnya mengacu pada poin perjanjanjian tersebut.

Kendati demikian, Turnbull ragu bahwa Korea Utara akan menyerang AS karena itu sama halnya dengan bunuh diri.

”Saya tidak berpikir orang ini (Kim Jong-un) akan bunuh diri, karena memang itu yang sebenarnya, maksud saya, Presiden Trump dan saya telah mengatakan hal yang sa,a persis; jika dia menyerang AS maka itu merupakan catatan bunuh diri untuk rezimnya,” papar dia.

“Bencana, karena banyak, ribuan orang akan mati dan banyak, ribuan orang yang tidak bersalah akan mati. Tetapi kenyataannya adalah, jika Korut memutuskan untuk menyerang AS atau sekutunya, itu akan menjadi akhir dari rezim tersebut.”

Menteri Luar Negeri Julie Bishop telah berada di New York untuk ikut Sidang Majelis Umum PBB. Dia telah berbicara dengan Trump usai pidato.

”Saya berbicara dengan presiden tentang pidatonya dan komentarnya tentang Korea Utara,” kata Bishop kepada wartawan, seperti dikutip dari AAP, Kamis (21/9/2017).

”Pidato presiden adalah tentang menyerukan perilaku ilegal ini dan meminta masyarakat internasional untuk terus mengutuk Korea Utara dan memastikan tekanan yang cukup besar diberikan pada Korea Utara sehingga mereka kembali ke meja perundingan,” ujar Bishop.

“Kami memiliki diskusi yang agak rinci mengenai pilihan apa yang tersedia untuk masyarakat internasional dan apa itu permainan akhir Kim Jong-un.”

Bishop dijadwalkan akan pidato di Sidang Majelis Umum PBB pada hari Jumat besok.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3497 seconds (0.1#10.140)