Majalah Jerman Menghina Putin, Rusia Marah

Kamis, 14 September 2017 - 09:25 WIB
Majalah Jerman Menghina Putin, Rusia Marah
Majalah Jerman Menghina Putin, Rusia Marah
A A A
MOSKOW - Pemerintah Rusia marah atas publikasi majalah Jerman karena menyebut Presiden Vladimir Putin sebagai “seekor anjing” dalam artikelnya. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, setiap penghinaan terhadap Presiden Rusia tidak dapat diterima.

Penghinaan oleh majalah Focus, kata Peskov, hanya merusak reputasi media Jerman tersebut.

”Faktanya adalah bahwa outlet media ini terkenal dengan subjektivitasnya yang ekstrem, dan tidak dianggap sebagai sumber yang patut dikutip,” kata Peskov, yang dikutip dari Russia Today, Kamis (14/9/2017). Dia menambahkan bahwa, dalam kasus Rusia, subjektivitas ini sebagian besar didasarkan pada Russophobia yang ekstrem.

Kemarahan Rusia diprovokasi oleh sebuah artikel ”50 reasons for Merkel/50 reasons against Merkel” yang dipublikasikan di majalah tersebut pada 9 September 2017.

”Meskipun dia (Kanselir Jerman Angela Merkel) takut pada anjing (Presiden Rusia Vladimir) Putin, dia tidak takut pada Putin anjing,” tulis majalah itu dalam artikelnya yang dianggap Rusia bernada ofensif.

Kasus ini semula dipersoalkan kepala layanan pers Kedutaan Rusia di Berlin, Denis Mikerin. ”Masih ada garis merah (yang seharusnya tidak dilewati)” tulis Mikerin dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya yang menampilkan foto potongan inflamasi yang diterbitkan di majalah Focus.

”Ada hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi atau kebebasan media dan sama sekali tidak dapat ditoleransi,” lanjut diplomat Moskow tersebut. “Penghinaan yang ditujukan pada presiden Rusia itu tidak lebih dari linguistik yang tidak menguntungkan bagian dari seorang jurnalis.”

Dia juga meminta pemimpin redaksi Focus, Robert Schneider, untuk meminta maaf atas kegagalan nyata dari jabatan editor terkait kasus penghinaan tersebut.

Kedutaan Rusia di Jerman juga memprotes penghinaan itu melalui Twitter.

”(Editor) Focus percaya itu provokatif. Apa itu? No Tasteless dan kebodohan yang polos? Pastinya,” tulis Kedutaan Rusia yang menantang juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert untuk menanggapi kejadian tersebut.

Pemerintah Jerman maupun majalah Focus menanggapinya dengan mengajukan permintaan maaf. Namun, media tersebut melalui Twitter mengklaim bahwa artikelnya tidak bermaksud menghina.

”Kata ‘anjing’ pada dasarnya adalah sebuah kata, yang dimaksudkan untuk menjadi ironi. Itu berarti tough nut. Itu tidak dimaksudkan untuk menghina,” tulis majalah tersebut.

Pada hari Rabu, Schneider akhirnya menghubungi Mikerin untuk mengomentari masalah tersebut. Namun, penjelasannya serupa dengan pernyataan majalah tersebut sebelumnya, dengan menyatakan bahwa frase penghinaan yang ditampilkan dalam artikel tidak lain hanyalah permainan kata yang ironis.

”Itu tidak memenuhi harapan kita tentang dialog berbasis paritas yang normal, penuh hormat dan bertanggung jawab,” kata Mikerin.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4804 seconds (0.1#10.140)