Anggap Buang-buang Waktu, Keputusan Israel Setop Pantau Komunikasi Radio Hamas Berujung Fatal

Selasa, 31 Oktober 2023 - 01:11 WIB
loading...
Anggap Buang-buang Waktu,...
Keputusan Israel menghentikan memantau komunikasi radio Hamas berujung pada serangan mematikan 7 Oktober lalu. Foto/Ilustrasi
A A A
TEL AVIV - Serangan mendadak kelompok perlawanan Islam Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu membuka kegagalan intelijen negara Zionis itu memprediksi dan menangkal serangan yang menghancurkan itu. Serangan itu seolah menampar keperkasaan intelijen Israel yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Para pejabat Israel sepenuhnya meremehkan besarnya serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, sehingga menghancurkan rasa aman negara yang dulunya tak terkalahkan. Sebelum serangan itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat tinggi keamanan Israel percaya bahwa ancaman terbesar terhadap Israel adalah Iran dan Hizbullah.

Menurut media yang berbasis di Amerika Serikat (AS), The New York Times, salah satu kesalahan yang dilakukan oleh intelijen Israel adalah berhenti memantau komunikasi radio Hamas. Israel berhenti memantau komunikasi radio Hamas setahun yang lalu karena mereka pikir itu hanya membuang-buang waktu.



Laporan The New York Times, yang merinci kegagalan intelijen dan keamanan Israel yang memicu serangan teror mematikan Hamas awal bulan ini, mengatakan bahwa para pejabat Israel juga memperhatikan tingkat aktivitas Hamas yang tidak biasa di Jalur Gaza pada malam sebelum serangan tersebut.

"Namun mereka tidak tahu apakah kelompok militan Palestina itu berencana memulai perang atau hanya melakukan latihan militer lagi," menurut laporan tersebut seperti dikutip dari BusinessInsider, Selasa (31/10/2023).

Akhirnya, menurut The New York Times, para pejabat Israel meyakinkan diri mereka bahwa itu hanyalah latihan malam hari.

"Namun penilaian tersebut mungkin akan berbeda jika mereka terus memantau komunikasi radio genggam Hamas," kata laporan itu.



Keesokan harinya, pada 7 Oktober, Hamas melakukan serangkaian serangan di Israel yang memakan korban jiwa lebih dari 1.400 orang. Kelompok militan juga menculik 239 orang dan membawa mereka melintasi perbatasan ke Gaza, kata pihak berwenang Israel.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1527 seconds (0.1#10.140)