Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Penembakan Maine

Kamis, 26 Oktober 2023 - 23:02 WIB
loading...
Kemlu Pastikan Tidak...
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban penembakan massal di AS. Foto/NDTV
A A A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan tidak ada warga negera Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan massal di Maine, Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha.

"KJRI New York telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menghubungi simpul-simpul masyarakat di sekitar Maine. Sejauh ini tidak ada korban jiwa WNI," kata Judha dalam pesan tertulis kepada jurnalis, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

"Berdasarkan database KJRI New York, hanya tercatat 1 WNI yang tinggal di Maine," imbuhnya.



Judha juga mengatakan KJRI New York telah menyampaikan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan terkait meningkatnya kekerasan bersenjata di Amerika Serikat.

Sebelumnya diwartakan telah terjadi penembakan massal di 2 lokasi, yaitu di Schemengees Bar and Grille dan Sparetime Recreation Bowling Alley di Lewiston, Maine. Sebanyak 22 orang tewas dan 50 – 60 orang lainnya terluka.

Sekitar empat jam setelah laporan awal mengenai penembakan di Lewiston, polisi mengidentifikasi Robert Card (40), seorang instruktur senjata api terlatih yang pernah mengalami masalah kesehatan mental, sebagai tersangka.



Card dilaporkan media lokal sebagai tentara cadangan Angkatan Darat AS yang ditempatkan di Saco, Maine. Dia baru-baru ini melaporkan “mendengar suara-suara” dan mengancam akan menembak pangkalan tersebut.

Presiden AS Joe Biden telah diberitahu tentang penembakan massal tersebut.

“Presiden telah diberi pengarahan tentang apa yang diketahui sejauh ini tentang penembakan massal di Lewiston, Maine, dan akan terus menerima informasi terkini,” kata Gedung Putih.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1681 seconds (0.1#10.140)