Iran Dituding Latih 500 Pejuang Hamas dan Jihad Islam sebelum Serang Israel

Kamis, 26 Oktober 2023 - 18:58 WIB
loading...
Iran Dituding Latih 500 Pejuang Hamas dan Jihad Islam sebelum Serang Israel
Pasukan Hamas membawa persenjataan di Gaza. Foto/AP
A A A
TEHERAN - Wall Street Journal melaporkan sekitar 500 pejuang Hamas dan Jihad Islam Palestina mengambil bagian dalam latihan yang diselenggarakan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran sebulan sebelum serangan 7 Oktober terhadap Israel.

Tudingan Wall Street Journal itu diungkap pada Rabu (25/10/2023). Iran dengan tegas membantah terlibat dalam serangan itu.

“Pelatihan tempur khusus tersebut berlangsung di Iran dan dipimpin para perwira Pasukan Quds IRGC, menurut orang-orang yang mengetahui informasi intelijen terkait serangan tersebut,” papar laporan WSJ.
WSJ tidak merinci apakah sumbernya berasal dari Amerika Serikat, Israel atau lainnya.

Menurut sumber yang sama, latihan tersebut dihadiri Brigadir Jenderal Esmail Qaani, kepala Pasukan Quds, dan “pejabat senior Palestina.”

Para pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada WSJ bahwa, “Iran telah melatih secara teratur para pejuang, namun tidak ada indikasi pelatihan massal tepat sebelum serangan tanggal 7 Oktober 2023 dan tidak ada informasi bahwa pelatihan tersebut khusus untuk mempersiapkan serangan tersebut.”

Sekitar 1.400 warga Israel tewas dan 200 lainnya ditawan dalam serangan mendadak Hamas di dekat Gaza.
Yerusalem Barat menanggapinya dengan menyatakan perang terhadap kelompok tersebut dan membom Gaza dengan artileri dan serangan udara.

Meskipun Amerika Serikat bersikap hati-hati, Israel secara terbuka menuduh Iran membantu Hamas.

“Sebelum perang, Iran secara langsung membantu Hamas dengan uang, pelatihan, senjata, dan pengetahuan teknologi,” ungkap juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, pada Rabu.
Dia menjelaskan, “Bahkan sekarang, Iran membantu Hamas dengan intelijen.”

Baca juga: Soal Kabar Serangan ke Markas Kontingen Indonesia di Lebanon, Ini Jawaban Kemlu RI

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, “Israel berperang melawan poros kejahatan Iran-Hizbullah-Hamas atas nama kekuatan kebebasan dan kemajuan.”

WSJ sebelumnya melaporkan, “Pasukan Quds membantu merencanakan serangan dan memberikan persetujuan untuk melanjutkan serangan tersebut pada pertemuan tanggal 2 Oktober di Lebanon dengan para pemimpin Hamas dan Hizbullah.”

Media tersebut mengklaim laporannya telah dikonfirmasi oleh “pejabat senior Hamas dan Hizbullah” serta “seorang penasihat pemerintah Suriah dan seorang pejabat Eropa,” yang tidak satupun dari mereka disebutkan namanya.

Pejabat Hamas Ali Barakeh membantah klaim tersebut, dan mengatakan kepada AP pada 9 Oktober 2023 bahwa pejabat keamanan Iran tidak merencanakan serangan tersebut.

Barakeh menjelaskan, serangan tersebut diorganisir segelintir komandan penting Hamas dengan sangat rahasia.

Berbicara di Dewan Keamanan PBB pada Selasa, Utusan Iran untuk PBB Ami Saeid Iravani mengatakan,
“Teheran dengan tegas menolak tuduhan tidak berdasar oleh AS mengenai keterlibatan Iran dalam peristiwa 7 Oktober, yang dia gambarkan sebagai “anti-pendudukan Palestina.”

“Komitmen kami terhadap perdamaian dan stabilitas regional tetap teguh,” tegas Iravani.

Dia menegaskan, “Iran sejalan dengan komunitas internasional dalam mendukung seruan gencatan senjata segera di Gaza.”

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1437 seconds (0.1#10.140)