Ini Batalyon Caracal, Pasukan Tempur Wanita Israel yang Klaim Bunuh 100 Milisi Hamas
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Ada sebuah unit Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang seluruh personelnya wanita. Unit ini bernama Batalyon Caracal.
Batalyon Caracal sedang jadi sorotan media internasional setelah mengeklaim telah membunuh sekitar 100 milisi Hamas.
"Ini sebagai bukti bahwa tidak ada lagi keraguan mengenai tentara tempur wanita," kata komandan Batalyon Caracal Letnan Kolonel Or Ben-Yehuda, seperti dikutip The Jerusalem Post, Kamis (26/10/2023).
Ben-Yehuda memuji unitnya atas keberaniannya di Jalur Gaza selatan, tempat para pasukan wanita bertempur melawan kelompok Hamas.
Setelah pertempuran pecah pada 7 Oktober ketika Hamas menginvasi Israel, Ben-Yehuda mengatakan dia menerima pesan yang melaporkan infiltrasi milisi bersenjata berat di dekat Sufa dan Nirim dan dia mengatakan kepada tentaranya: “Kami akan berusaha melenyapkan 'teroris'. Infiltrasi ke Israel sedang terjadi dan menyebar."
"Tetap waspada. Kita mungkin berpapasan. Kami adalah pasukan yang kuat,” katanya kepada unitnya saat mereka menuju Sufa.
IDF kerap menggunakan sebutan teroris untuk Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang berkuasa di Gaza.
Pertempuran antara Batalyon Caracal dan Hamas berlangsung hampir empat jam dan termasuk baku tembak besar-besaran. IDF membutuhkan waktu sekitar 14 jam untuk mengamankan pangkalannya yang sempat diduduki Hamas.
Ben-Yehuda mengatakan para tentara wanita di bawah komandonya terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya perang Israel melawan Hamas.
“Tidak ada lagi keraguan mengenai prajurit wanita yang selalu menang dalam setiap perlawanan terhadap teroris,” kata Ben-Yehuda.
“Saat ini, kami bertanggung jawab atas 11 kota dan sedang mempersiapkan segala potensi manuver darat untuk menjamin keamanan wilayah perbatasan selatan Gaza dan perbatasan Mesir," paparnya.
Menurutnya, anggota pasukan wanita telah menyelamatkan banyak nyawa melalui perawatan medis atau dengan berani mendaratkan helikopter saat diserang.
Komandan tersebut juga mengakui tentara tank di bawah komandonya yang memainkan peran penting dalam mempertahankan kota-kota, termasuk di Holit, sebuah kibbutz dekat Jalur Gaza di mana sedikitnya 11 anggotanya tewas bersama dengan dua pekerja migran.
Lebih dari 1.400 orang Israel dan lebih dari 5.000 orang Palestina telah tewas sejak dimulainya perang, sementara puluhan ribu orang di kedua belah pihak terluka atau terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat konflik tersebut.
Hamas memiliki lebih dari 200 sandera yang ditahan di Gaza, menurut perkiraan baru dari IDF.
Batalyon Caracal sedang jadi sorotan media internasional setelah mengeklaim telah membunuh sekitar 100 milisi Hamas.
"Ini sebagai bukti bahwa tidak ada lagi keraguan mengenai tentara tempur wanita," kata komandan Batalyon Caracal Letnan Kolonel Or Ben-Yehuda, seperti dikutip The Jerusalem Post, Kamis (26/10/2023).
Ben-Yehuda memuji unitnya atas keberaniannya di Jalur Gaza selatan, tempat para pasukan wanita bertempur melawan kelompok Hamas.
Setelah pertempuran pecah pada 7 Oktober ketika Hamas menginvasi Israel, Ben-Yehuda mengatakan dia menerima pesan yang melaporkan infiltrasi milisi bersenjata berat di dekat Sufa dan Nirim dan dia mengatakan kepada tentaranya: “Kami akan berusaha melenyapkan 'teroris'. Infiltrasi ke Israel sedang terjadi dan menyebar."
"Tetap waspada. Kita mungkin berpapasan. Kami adalah pasukan yang kuat,” katanya kepada unitnya saat mereka menuju Sufa.
IDF kerap menggunakan sebutan teroris untuk Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang berkuasa di Gaza.
Pertempuran antara Batalyon Caracal dan Hamas berlangsung hampir empat jam dan termasuk baku tembak besar-besaran. IDF membutuhkan waktu sekitar 14 jam untuk mengamankan pangkalannya yang sempat diduduki Hamas.
Ben-Yehuda mengatakan para tentara wanita di bawah komandonya terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya perang Israel melawan Hamas.
“Tidak ada lagi keraguan mengenai prajurit wanita yang selalu menang dalam setiap perlawanan terhadap teroris,” kata Ben-Yehuda.
“Saat ini, kami bertanggung jawab atas 11 kota dan sedang mempersiapkan segala potensi manuver darat untuk menjamin keamanan wilayah perbatasan selatan Gaza dan perbatasan Mesir," paparnya.
Menurutnya, anggota pasukan wanita telah menyelamatkan banyak nyawa melalui perawatan medis atau dengan berani mendaratkan helikopter saat diserang.
Komandan tersebut juga mengakui tentara tank di bawah komandonya yang memainkan peran penting dalam mempertahankan kota-kota, termasuk di Holit, sebuah kibbutz dekat Jalur Gaza di mana sedikitnya 11 anggotanya tewas bersama dengan dua pekerja migran.
Lebih dari 1.400 orang Israel dan lebih dari 5.000 orang Palestina telah tewas sejak dimulainya perang, sementara puluhan ribu orang di kedua belah pihak terluka atau terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat konflik tersebut.
Hamas memiliki lebih dari 200 sandera yang ditahan di Gaza, menurut perkiraan baru dari IDF.
(mas)