Membom Gereja di Jalur Gaza, Iran Samakan Israel dengan ISIS
loading...
A
A
A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran menyamakan Israel dengan ISIS setelah sebuah gereja bersejarah di Kota Gaxa dirusak oleh serangan negara Zionis itu dan mengakibatkan banyak korban jiwa.
Pada Kamis malam, sebuah ledakan mengguncang Gereja Ortodoks Yunani St. Porphyrios di Kota Gaza. Gereja tertua di wilayah itu menyediakan perlindungan bagi ratusan warga Palestina.
Baik pihak berwenang Palestina maupun Patriarkat Ortodoks Yerusalem menyalahkan insiden tersebut pada militer Israel, dan pihak yang terakhir mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras insiden tersebut sebagai kejahatan perang yang tidak dapat diabaikan.
Dalam sebuah laporan, Reuters mengutip pihak berwenang Gaza, yang mengklaim bahwa 18 umat Kristen Palestina telah tewas dalam ledakan di gereja tersebut, meskipun Newsweek tidak dapat secara independen mengkonfirmasi angka-angka tersebut.
Menanggapi insiden itu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyamakan Israel dengan ISIS, kelompok militan Islam yang ditetapkan AS sebagai organisasi teroris, dalam sebuah postingan di X.
Postingan tersebut dilaporkan oleh Tasnim, sebuah kantor berita Iran yang dijalankan oleh Korps Garda Revolusi Islam, sebuah cabang militer negara tersebut.
“Kebiadaban rezim paria ini dan tindakan agresi dan penodaan terhadap agama-agama ilahi serta serangan gencarnya terhadap warisan sejarah dan budaya umat manusia semuanya serupa dengan (cara) kelompok teror yang tidak beradab dan Daesh (sebutan lain untuk ISIS)," tulisnya seperti dikutip dari Newsweek, Minggu (22/10/2023).
Newsweek menghubungi pejabat Israel melalui email untuk memberikan komentar.
Menanggapi penyelidikan dari Newsweek, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menegaskan bahwa serangan yang dilancarkannya telah menyebabkan kerusakan pada gereja, namun juga menyatakan dengan tegas bahwa Gereja bukanlah sasaran serangan serta menekankan bahwa insiden tersebut sedang dalam peninjauan.
“Tadi malam, jet tempur IDF menargetkan pusat komando dan kendali milik teroris Hamas, yang terlibat dalam peluncuran roket dan mortir ke arah Israel,” kata unit tersebut.
“Pusat komando dan kendali digunakan untuk melakukan serangan terhadap Israel, dan berisi infrastruktur milik organisasi teroris Hamas. Akibat serangan IDF, tembok gereja di area pusat tersebut rusak. Kami sadar laporan korban jiwa. Insiden ini sedang ditinjau," unit itu menambahkan.
Pada Kamis malam, sebuah ledakan mengguncang Gereja Ortodoks Yunani St. Porphyrios di Kota Gaza. Gereja tertua di wilayah itu menyediakan perlindungan bagi ratusan warga Palestina.
Baik pihak berwenang Palestina maupun Patriarkat Ortodoks Yerusalem menyalahkan insiden tersebut pada militer Israel, dan pihak yang terakhir mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras insiden tersebut sebagai kejahatan perang yang tidak dapat diabaikan.
Dalam sebuah laporan, Reuters mengutip pihak berwenang Gaza, yang mengklaim bahwa 18 umat Kristen Palestina telah tewas dalam ledakan di gereja tersebut, meskipun Newsweek tidak dapat secara independen mengkonfirmasi angka-angka tersebut.
Menanggapi insiden itu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyamakan Israel dengan ISIS, kelompok militan Islam yang ditetapkan AS sebagai organisasi teroris, dalam sebuah postingan di X.
Postingan tersebut dilaporkan oleh Tasnim, sebuah kantor berita Iran yang dijalankan oleh Korps Garda Revolusi Islam, sebuah cabang militer negara tersebut.
“Kebiadaban rezim paria ini dan tindakan agresi dan penodaan terhadap agama-agama ilahi serta serangan gencarnya terhadap warisan sejarah dan budaya umat manusia semuanya serupa dengan (cara) kelompok teror yang tidak beradab dan Daesh (sebutan lain untuk ISIS)," tulisnya seperti dikutip dari Newsweek, Minggu (22/10/2023).
Newsweek menghubungi pejabat Israel melalui email untuk memberikan komentar.
Menanggapi penyelidikan dari Newsweek, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menegaskan bahwa serangan yang dilancarkannya telah menyebabkan kerusakan pada gereja, namun juga menyatakan dengan tegas bahwa Gereja bukanlah sasaran serangan serta menekankan bahwa insiden tersebut sedang dalam peninjauan.
“Tadi malam, jet tempur IDF menargetkan pusat komando dan kendali milik teroris Hamas, yang terlibat dalam peluncuran roket dan mortir ke arah Israel,” kata unit tersebut.
“Pusat komando dan kendali digunakan untuk melakukan serangan terhadap Israel, dan berisi infrastruktur milik organisasi teroris Hamas. Akibat serangan IDF, tembok gereja di area pusat tersebut rusak. Kami sadar laporan korban jiwa. Insiden ini sedang ditinjau," unit itu menambahkan.
Baca Juga
(ian)