Teror Barcelona, Van Tabrak Pejalan Kaki Tewaskan 13 Orang
A
A
A
BARCELONA - Media Spanyol melaporkan bahwa setidaknya 13 tewas dalam serangan sebuah van terhadap kerumunan orang di jantung kota Barcelona. Pihak kepolisian setempat mengatakan bahwa mereka mengkategorikan insiden ini sebagai serangan teroris.
Korban tewas dilaporkan oleh radio Cadena Ser, mengutip sumber polisi. Polisi mengatakan beberapa orang tewas dan terluka namun tidak mengkonfirmasi jumlah korban. Mereka bilang sedang mencari supir van seperti dikutip dari Reuters, Jumat (18/8/2017).
Seorang sumber yang mengetahui penilaian awal pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa insiden tersebut tampaknya merupakan aksi terorisme. Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Donald Trump terus mengikuti perkembangan situasi tersebut.
Laporan media mengatakan van tersebut melaju zigzag dengan kecepatan tinggi menyusuri jalan Las Ramblas yang terkenal, sebuah magnet bagi wisatawan.
"Saya mendengar jeritan dan sedikit benturan dan kemudian saya melihat kerumunan orang berpisah dan van ini meluncur kencang di tengah Ramblas dan saya langsung tahu bahwa itu adalah serangan teroris atau semacamnya," kata saksi mata Tom Gueller.
"Mobil itu sama sekali tidak melambat, hanya berjalan lurus di tengah kerumunan orang di tengah Ramblas," imbuhnya.
Rekaman ponsel yang diposting di Twitter menunjukkan beberapa mayat berserakan di sepanjang Ramblas, beberapa tak bergerak. Paramedis dan saksi membungkuk di atas mereka, merawat mereka dan mencoba menghibur mereka yang masih sadar.
Di sekitar mereka, jalan raya itu sepi, tertutup sampah dan barang-barang terlantar termasuk topi, tas dan kereta dorong bayi.
"Kami melihat sebuah van putih menabrak orang-orang. Kami melihat orang-orang terbang karena tabrakan, kami juga melihat tiga pesepeda terbang," kata Ellen Vercamm, yang sedang berlibur di Barcelona, kepada surat kabar El Pais.
El Pais mengatakan bahwa pengemudi kendaraan tersebut telah melarikan diri dengan berjalan kaki.
Korban tewas dilaporkan oleh radio Cadena Ser, mengutip sumber polisi. Polisi mengatakan beberapa orang tewas dan terluka namun tidak mengkonfirmasi jumlah korban. Mereka bilang sedang mencari supir van seperti dikutip dari Reuters, Jumat (18/8/2017).
Seorang sumber yang mengetahui penilaian awal pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa insiden tersebut tampaknya merupakan aksi terorisme. Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Donald Trump terus mengikuti perkembangan situasi tersebut.
Laporan media mengatakan van tersebut melaju zigzag dengan kecepatan tinggi menyusuri jalan Las Ramblas yang terkenal, sebuah magnet bagi wisatawan.
"Saya mendengar jeritan dan sedikit benturan dan kemudian saya melihat kerumunan orang berpisah dan van ini meluncur kencang di tengah Ramblas dan saya langsung tahu bahwa itu adalah serangan teroris atau semacamnya," kata saksi mata Tom Gueller.
"Mobil itu sama sekali tidak melambat, hanya berjalan lurus di tengah kerumunan orang di tengah Ramblas," imbuhnya.
Rekaman ponsel yang diposting di Twitter menunjukkan beberapa mayat berserakan di sepanjang Ramblas, beberapa tak bergerak. Paramedis dan saksi membungkuk di atas mereka, merawat mereka dan mencoba menghibur mereka yang masih sadar.
Di sekitar mereka, jalan raya itu sepi, tertutup sampah dan barang-barang terlantar termasuk topi, tas dan kereta dorong bayi.
"Kami melihat sebuah van putih menabrak orang-orang. Kami melihat orang-orang terbang karena tabrakan, kami juga melihat tiga pesepeda terbang," kata Ellen Vercamm, yang sedang berlibur di Barcelona, kepada surat kabar El Pais.
El Pais mengatakan bahwa pengemudi kendaraan tersebut telah melarikan diri dengan berjalan kaki.
(ian)